Mohon tunggu...
Eric Valega P
Eric Valega P Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Salah satu siswa di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, sejak 4 Agustus 2014. Masih tetap mencari identitas diri.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ditipu Petugas Pos!

6 April 2012   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu lalu, saya pergi ke kantor pos besar Madiun, hendak membeli perangko untuk mengirim kartu pos ke Rusia. Pegawai di loket mengatakan biayanya Rp10.000,00. Di hari yang lain, biayanya berubah menjadi Rp20.000,00. Apakah ini indikasi penipuan? Tentu saja!

Biaya mengirim kartu pos yang seharusnya: Rp2.000,00!

Sesuai data di http://www.postel.go.id/regulasi_c_47.htm (cari KM. 32 TAHUN 2002 di sana), tarif yang dikenakan untuk kartu pos hanya Rp2.000,00 untuk mengirimkan surat ke Rusia (yang tidak masuk dalam negara anggota APPU, silakan melihat daftar anggota APPU di http://www.appu-bureau.org/about_us_rev.htm#Member_Countries_). Apakah kartu pos disamakan dengan surat seberat sebungkus mi instan (setara 50-100 gram)? Kecuali timbangan di kantor pos (atau mata petugas kantor pos) rusak, sudah pasti itu penipuan.

Hal yang lebih parah lagi, ketika suatu kali saya meminta tabel tarif pos, alasan klise yang keluar adalah "Tidak ada." Sudah kelihatan dengan jelas itikad tidak baik dari pihak kantor pos. Sampai kapan kita mau diperas lagi? Sudah banyak di sekitar, tak perlu diberi bonus lagi.

Walau begitu, kartu pos bisa didapatkan di kantor pos dengan biaya rendah. Saya membeli 1 pak kartu pos (isi 5), harganya hanya Rp1.000,00. Kelemahannya, gambar tidak terlalu besar, sehingga bagian depan dipakai untuk menuliskan identitas pengirim sekaligus penerima. Selain itu, bagian belakang kartu pos benar-benar kosong (garis-garis pun tidak ada), sehingga menyulitkan bagi orang yang kurang rapi dalam menulis. Apakah kalau tarif pos dikoreksi lantas harga kartu pos dinaikkan? Hanya Tuhan yang tahu.

Kalau kita sudah paham gaya penipuan seperti itu, bawa hasil cetakan keputusan menteri perhubungan (seperti disebut sebelumnya), kemungkinan dapat harga benar akan lebih baik. Mengirim tanpa perlu tanya ke petugas dengan nilai perangko yang tepat juga bisa jadi membantu.

Selamat malam.

Eric

NB: Kalau mau dikirimi kartu pos, silakan minta ke saya. (Lumayan,, juga bisa untuk tambah teman)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun