Mohon tunggu...
Erick Tan
Erick Tan Mohon Tunggu... Teknisi - Pengamat Penelusur Pelurus Sejarah

PRIBADI BIASA MENOLAK SEGALA SISTEM PENINDASAN SEGALA BIDANG DAN ASPEK KEHIDUPAN DALAM SEGALA EKSPRESI HIDUP MAKHLUK BERTUHAN.NASIONALIS DAN RELIGIUS MENDAMBAKAN RAHMATAN LIL ALLAMIN DALAM BERSOSIALITAS DAN SEGALA BENTUK WADAH NYA.BUMI ADALAH TEMPAT BERPIJAK YANG HARUS DI BERSIHAKAN DARI ANGKARA MURKA DAN KESERAKAHAN AKIBAT KEMUNGKARAN.HIDUP DINAMIS BERSAMA ALAM DAN PEMILIK NYA.AMIEN

Selanjutnya

Tutup

Bola

Perang Supporter yang Dilestarikan Oknum Lembaga Hukum

20 Juli 2016   20:30 Diperbarui: 20 Juli 2016   20:41 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak bermaksut melawan hukim atau hak cipta dengan sahre serta sedikit mewarnai, karena itu diperlukan untuk mempertegas dan memperjelas makna artikel dan kejadian sebenarnya

Mereka bukan BONJAK

BONJAK adalah individualitas supporter yang merasa memerlukan sebuah wadah bagi pemikiran mereka yaitu "kata damai" kata damai yang tidak banyak manusia di dunia ini memaknai nya dalam hati untuk mengamalkan nya..  terkadang kata damai ini hanya dijadikan komoditas tertentu bagi mereka yang punya niat jahat(SECARA INTERNATIONAL).

Bisa kita petik lagu QASIDAH perdamaian >> perdamaian perdamaian perdamaian perdamaian, banyak yang cinta damai tapi perang bertambah ramai... 

Secara international kata damai ini dijadikan alat perang, lalu dimana letak kesalahan makna hati? Kesalahan nya sangat fatal yaitu "TEGAKNYA KEADILAN" keadilan tidak ditegakan atau hanya bualan mulut belaka tapi dibalik itu menjadi munafikin.

Secara NASIONAL bangsa ini saya pribadi admin adalah nasionalis sejati, tidak menyukai kata perang, namun sekali lagi pepatah lama menyatakan "TIDAK MEMULAI LEBIH DULU" atau "SELAMA KEADILAN ITU TIDAK DI TEGAKAN DENGAN SUCI, MAKA DAMAI ITU MUSTAHIL"

Secara pribadi admin dengan lantang menyatakan "setuju dg perdamaian" namun sebelum itu "tegakan lah dulu keadilan bagi mereka yang menderita akibat perang" secara transparan dan seadil adil nya tanpa memihak"

Ini PR bagi kita semua terutama para PEJABAT HUKUM itu sendiri secara exclusif dan wajib. Karena kita sebagai korban secara terus menerus mengalami akibat perang, nyawa adalah hal terbesar. Dan HUKUM di bangsa ini telah buta, buta dan tuli akan suara keadilan maka tak heran jika bagi BONEK menjadi pelaku penuntut keadilan, biarkan kami menjadi pemberontak, tapi kami adalah pemberontak ketidakadilan. dengarkan lah kami :

"Hilang semakin hilang keadilan di negeri ini" salah satu petikan chant bonek secara harfiah pun saya rasa sakit untuk di dengarkan.. 

Bagi para pecinta damai, seolah selalu memojokan peran pelaku dan korban dilapangan, tapi apakah mereka menjadi pelaku atau korban sebelumnya hingga berani JUSTICE kami. pohon tanpa akar adalah mustahil tumbuh, perang supporter ada akar nya, itulah yang harus di cabut bukan menebang pohon nya karena itu hal yang percuma. Sebab akar itu selalu tersirami air hingga ia tumbuh kembali. Air disini adalah multi talen bagi mereka yaitu MEDIA, PEJABAT HUKUM dan OKNUM YANG BUTUH PERANG demi keuntungan sendiri.

MEDIA, PEJABAT HUKUM dan OKNUM ini adalah air yang harus di sterilkan, karena mereka RACUN LATEN di segala bidang compang camping nya penegakan hukum di negeri ini. perang supporter adalah komoditi dalam negeri yang akan tetap dan selalu mereka abadikan dan terus mereka pelihara demi ke untungan pribadi. Perang ini seakan di pupuk agar tetap tumbuh. MENGAPA....? 

Permainan apa dan siapa sesungguhnya....? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun