Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka: Panggung bagi Guru yang Inovatif dan Kreatif

17 Januari 2024   12:12 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:09 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design

Sistem pendidikan Indonesia saat ini sedang mengalami transformasi signifikan dengan diperkenalkannya Kurikulum Merdeka atau Kurikulum Merdeka. Hal ini merupakan langkah maju yang berani menuju model pendidikan yang lebih berpusat pada siswa dan didorong oleh kreativitas, yang menempatkan guru sebagai pemimpin dalam membina dan membina generasi baru pemikir independen. Saat kita mempelajari konsep ini lebih dalam, kita akan mengeksplorasi peran guru dan bagaimana pendekatan inovatif dan kreatif mereka berkontribusi terhadap paradigma pendidikan transformatif ini.

Memahami Konsep Kurikulum Merdeka

Menjelajahi inti Kurikulum Merdeka, mengungkap perubahan yang menggembirakan dalam lanskap sistem pendidikan Indonesia. Pendekatan baru ini memprioritaskan pembelajaran praktis dan langsung, serta memberikan struktur - atau lebih tepatnya, fleksibilitas - bagi siswa untuk menjadi peserta aktif dalam perjalanan pendidikan mereka. Cetak biru model ini bukan tentang struktur yang kaku, melainkan tentang membangun lingkungan yang kondusif bagi pemikiran mandiri, kreativitas, dan inovasi.

Inti dari Kurikulum Kebebasan adalah penekanan yang menyegarkan pada kualitas pengalaman belajar siswa dibandingkan prestasi akademik mereka. Ini adalah model yang memperjuangkan keingintahuan intelektual dan pemikiran kritis, membina siswa untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, namun juga pencipta pengetahuan. Konsep ini mendorong siswa untuk menyingsingkan lengan baju mereka dan secara aktif terlibat dengan dunia di sekitar mereka, mengasah keterampilan pemecahan masalah mereka melalui penerapan dan pengalaman kehidupan nyata.

Kurikulum Merdeka pada hakikatnya berfungsi sebagai kanvas tempat siswa melukiskan perjalanan belajar unik mereka sendiri, dipandu oleh tangan inovatif dan kreatif guru mereka. Implementasinya menandai titik balik dalam perjalanan pendidikan Indonesia, menandakan langkah maju yang berani dan menggembirakan dalam menumbuhkan generasi baru pemikir yang mandiri dan kritis.

Peran Guru dalam Kurikulum Merdeka

Dalam Kurikulum Kebebasan, peran guru melampaui batas-batas tradisional. Gaya mengajar dengan kapur tulis, spidol-dan-bicara memberi jalan pada posisi multi-dimensi yang jauh lebih dinamis. Guru menjadi katalis perubahan, membimbing siswa menuju pemahaman mendalam tentang mata pelajaran dan konsep, bukan sekadar menyampaikan fakta dan angka.

Sebagai arsitek lingkungan yang memupuk pemikiran mandiri, kreativitas, dan pemikiran kritis, guru memainkan peran integral dalam Kurikulum Kebebasan. Mereka tidak hanya sekedar menjadi penyampai pengetahuan, melainkan mengambil peran yang lebih proaktif sebagai mentor, fasilitator, dan rekan pembelajar. Tugas mereka bukan sekedar memberi ceramah, namun lebih pada mendorong eksplorasi, mendorong penyelidikan, dan mendorong keterlibatan aktif.

Kurikulum Kebebasan mengharuskan guru untuk mengubah ruang kelas mereka menjadi ruang belajar yang dinamis. Ruang-ruang ini dirancang untuk memberdayakan siswa untuk mengeksplorasi, mengajukan pertanyaan, dan membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia. Pergeseran peran ini mungkin tampak menakutkan pada awalnya, namun hal ini membuka jalan bagi kemungkinan-kemungkinan pedagogi yang benar-benar baru.

Di dunia baru ini, peran guru adalah membangkitkan rasa ingin tahu dan menyebarkan pengetahuan. Ini tentang membantu siswa menemukan minat mereka, membimbing mereka saat mereka menghubungkan titik-titik antara berbagai disiplin ilmu, dan mendukung mereka saat mereka menjadi pembelajar mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun