[caption caption="Pray For Jakarta. Sumber foto : aktualitas.co"][/caption]
Jakarta. Kamis, 14 Januari 2016.
Â
Tidak ada yang spesial di hari itu. Hanya sebuah hari biasa yang menandakan rutinitas warga kota Jakarta siap dimulai. Bangun tidur, mandi, sarapan, bekerja hingga larut, pulang, istirahat. Begitulah yang mungkin ada di sebagian benak warga kota Jakarta saat itu. Yahh sebagai bonus penyemangat, hitung-hitung hari Kamis menjelang weekend, sebentar lagi libur.
Saat mereka sedang mulai menemukan ritme bekerja, tepatnya sekitar Pk 10.40 WIB waktu itu, konsentrasi bekerja mereka tercuri oleh suatu peristiwa. Bom bunuh diri (Suicide Bombing)Â terjadi di kota ini. Tepatnya di salah satu pos polisi di daerah pusat kota, Sarinah, Jakarta. 3 warga harus merelakan nyawanya karena kejadian ini.Â
Saat itu, saya sedang asyik-asyiknya mengerjakan pekerjaan saya sembari mendengarkan lagu favorit melalui headphone dengan suara pelan. Karena suasana kantor yang ramai di area televisi dan suara "tung tung tung tung" dari handphone saya, fokus saya tersita. Saya terkejut ketika melihat berita di salah satu stasiun televisi dan segeralah saya memastikan berita melalui aplikasi chat di handphone saya. Ternyata benar, ada yang menginfokan berita yang sama, ada yang menanyakan "apakah kamu tidak apa-apa?" (terima kasih atas perhatiannya, kawan).
Peristiwa tidak berhenti sampai di situ. Pelaku lain menampakkan diri dan menarik pelatuk senjatanya ke arah masa dengan mudahnya. Mungkin saat itu sasaran tembaknya adalah para polisi yang menjaga area tersebut. Warga di sekitar area pun mulai panik. Jumlah korban tewas pun bertambah. Para pasukan polisi, gegana dan paspampres berusaha melumpuhkan pelaku yang saat itu sudah mulai tersudut di salah satu gerai makanan cepat saji.
Dan akhirnya peristiwa berakhir dengan sebuah aksi ledakan bom bunuh diri lagi dari pelaku yang ingin lepas dari gempuran pasukan keamanan negara kita. Saya melihat peristiwa itu dari video yang diunggah di Youtube. Saya lihat pula foto korban luka dan jasad para korban dan pelaku di dunia maya. Total korban 17 orang (sumber : kompas.com), 5 diantaranya adalah pelaku.
[caption caption="Pelaku Menembaki Massa. Sumber : Kompas.com"]
Â