Don't push good employees to the point they no longer care -Brigette Hyacinth-
Kekuatan utama seorang Pemimpin terletak pada bagaimana ia mengevaluasi pengalaman yang telah ia lalui bersama anggota timnya melalui kacamata kesadaran yang jernih untuk kemudian mengambil tanggung jawab pribadi melakukan perubahan yang perlu terhadap perilaku kepemimpinannya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gallup & tim Harvard Business Review menunjukkan bahwa alasan no.1 karyawan keluar bukanlah karena organisasi-nya yang buruk, namun karena perilaku kepemimpinan yang mereka terima dari atasan langsung mereka.
Hal ini semakin mengkonfirmasi pepatah yang berbunyi "people quit their bosses, not their jobs" (orang-orang berhenti karena boss mereka, bukan karena pekerjaan mereka).
Karena itu penting bagi kita sebagai pemimpin untuk belajar dari pengalaman dimana anggota tim kita memilih keluar dari perusahaan karena perilaku kita (kendati mereka enggan mengakuinya dan membuat alasan yang lain).
Lakukan refleksi secara jernih dan hindari kecenderungan untuk melampiaskan tanggung jawab pada karyawan tersebut atau kondisi lingkungan.
Penyebab utama karyawan meninggalkan pemimpin-nya:
Jarang menghargai dan memberikan apresiasi
Ketika anggota tim melakukan pekerjaannya dengan baik, seringkali respons pemimpinnya adalah: No Response! Karena sang pemimpin menganggap memang itu sudah menjadi tugas dan kewajiban dari karyawan dan karena memang untuk itulah mereka digaji. Padahal, kebutuhan psikologis utama manusia adalah kebutuhan untuk dihargai dan diakui.
Pemimpin perlu trampil dalam melihat pekerjaan baik yang dilakukan anggota tim, peka untuk menyadari kerja keras dan dedikasi yang dikontribusilkan anggota tim dan mampu memberikan apresiasi secara tulus dan berdampak pada mereka.
Apresiasi bukanlah sekedar perkataan "good job" yang dibuat-buat, namun pujian tulus yang spesifik yang diberikan secara langsung dan segera atas pekerjaan baik maupun kinerja optimal yang telah dihasilkan anggota tim.