Seperti biasa hari ini matahari terang benderang memancarkan cahayanya. Bedanya hari ini cahaya tersebut memancarkan rasa panas yang lebih dari biasanya. Menurut kabar yang saya dengar, suhu derajat di Jakarta dalam beberapa minggu ini mencapai 39 derajat Celcius ! Suhu yang tidak biasa bagi tanah air ini. Dalam benakku berkata,"mungkin sudah saatnya musim kemarau datang..". Perjalananku menuju kampus tercinta Universitas Indonesia atau UI (yang dahulu orang bilang kampus rakyat, entah sekarang apa panggilannya) banyak menimbulkan pertanyaan - pertanyaan yang segera ingin ku jawab. Pertanyaan mengenai kenapa cuaca hari ini begitu panas dari tahun ke tahun, kenapa kemacetan di jalan semakin hari semakin parah, dan masih banyak lainnya. "Ya sudahlah !" , jawab hatiku. Saat ini aku ingin menikmati perjalananku menuju kampus dan melupakan sejenak pertanyaan - pertanyaan tersebut. Sesampainya di kampus, cuaca tidak banyak berubah. Bahkan air keringat bercucuran di keningku. Sambil menunggu temanku yang bernama "Reka", aku duduk saja di halte UI, sebuah halte tempat dimana para dosen, mahasiswa, tukang Koran, serta warga sekitar menunggu sebuah bis berwarna kuning. Bis kuning tersebut biasa dipanggil "BIKUN" oleh warga UI. Bikun tersebut merupakan transportasi umum gratis yang disediakan oleh UI untuk warga UI. Hebatnya bikun UI ini telah menggunakan AC yang menyejukkan siapapun yang berada didalamnya. [caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Bis Kuning (Bikun)"][/caption] "wahh..panas - panas gini memang paling enak naek bikun AC ini..", dalam hatiku berkata demikian. Tidak lama kemudian, temanku yang bernama Reka datang dengan senyumannya yang khas! "Gimana rencana kita hari ini rik ?" Tanya Reka padaku. "Ya sudah, semua sesuai rencana dan kita lakukan hari ini.." jawabku. Memang hari ini saya dan Reka berencana untuk melakukan wawancara atau lebih tepatnya ingin menanyakan program Go Green Campus yang dilakukan oleh UI. Salah satu program yang ingin kami tanyakan yaitu mengenai program Bis Kuning dengan slogan "Go Green". Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya kamipun tiba didalam gedung yang berdiri kokoh di lingkungan UI, yaitu gedung rektorat tempat kami akan bertanya mengenai program - program Go Green yang dicanangkan oleh UI. Tidak lama kemudian, seorang pegawai UI yang bertanggung jawab dibidang fasilitas umum UI bernama Mba Devi (bukan nama sebenarnya), menjelaskan sekilas mengenai program go green yang UI lakukan. Meskipun kapasitasnya bukan sebagai penanggung jawab langsung tentang fasilitas seperti bis kuning ini, namun Mba Devi memberikan kami sedikit pencerahan atau mungkin memberikan kami pandangan baru mengenai kampus yang konon katanya merupakan kampus yang ramah lingkungan. "Iya de, UI mempunyai grand design mengenai program go green ini, salah satu yang telah terealisasi yaitu penanaman pohon, pengadaan jalur sepeda kuning, serta bis kuning yang ramah lingkungan. [caption id="" align="alignright" width="178" caption="Bikun Go Green "][/caption] Mungkin pelaksanaannya kurang maksimal, karena bahan bakar bis pun masih menggunakan Solar, sepeda kuning masih belum maksimal pemanfaatannya karena penggunaannya masih lebih sekedar hiburan atau rekreasi. Selain itu belum terkelolanya sampah di UI juga menjadi kendala, karena pada tahap awal sampah tersebut telah dipilah - pilah namun saat pembuangan sampah tersebut menjadi satu kembali." Jelasnya singkat mengenai program go green campus ini. Pikiran saya semakin terbuka atas slogan go green yang telah disampaikan UI kepada mahasiswa. "Toh, ternyata masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Jangan sampai go green ini hanya sebatas slogan karena UI adalah salah satu Universitas yang besar di Indonesia. Sudah saatnya kita kritisi lebih dalam mengenai program - program yang akan dijalankan oleh UI, dan tidak terpana oleh slogan - slogan yang ramah lingkungan."
