Siang ini saya sedang duduk manis menunggu servis motor di salah satu bengkel motor ternama di Bondowoso. Sambil membunuh waktu, saya ambil koran yang tergantung dalam lipatan di ruang tunggu.
Lembar surat kabar utama saya buka dan baca sekilas, lalu saya bangkit untuk mengambil lembar surat kabar lokal, Ya Radar Jember! ketika sampai pada Radar Ijen, mata tiba-tiba tertuju pada judul kecil dalam berita pagi itu. Ijen Festival akan dimulai sepekan lagi..
Wah saya tertarik nih dengan isi beritanya! Judul utamanya memang bukan Festival Ijen, tapi jika kita baca isinya, hmm saya hanya tertawa geli sekaligus kecewa dengan sikap para pembesar Kota Tape ini.Â
Betapa mereka yang katanya orang-orang berpangkat, tapi sikapnya justru menujukkan sisi lain dari pangkat mereka. Oh ya .. perkenalkan ya Pak Bupati, Pak Sekda, dan seluruh jajaran birokrat yang terlibat dalam "Festival Ijen atau Ijen Festival". Nama saya Ericka, warga asli Bondowoso yang lahir dan besar di kota ini, tapi setelah lulus SMA saya merantau ke beberapa kota, hingga akhirnya 2 tahun ini saya kembali ke Bondowoso.
Bapak Bupati yang terhormat, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak, atas dedikasi bapak dalam memimpin dan memajukan Kota kelahiran saya pada dua periode ini. Saya tidak ingin banyak berkomentar tentang hasil dan prestasi yang bapak raih untuk kota ini, toh sudah banyak papan reklame dan baliho yang memuat "kesuksesan" bapak, dan mungkin juga banyak masyarakat yang tahu ;)
Membaca berita koran siang ini, Radar Ijen tertanggal 16 Mei 2016, pada halaman pertama, tertulis disitu bahwa : Menurut Sekretaris Daerah, Bapak Hidayat bahwa Festival Ijen merupakan hasil pemikiran Bupati Bondowoso Amin Said Husni, begitu berita yang ditulis.
Pak Amin yang saya hormati, masih ingat dengan saya pak? Ericka ketua panitia Ijen Festival tahun 2012, yang dulu pernah bertemu di ruang kerja bapak, dan dulu Festival ini juga pernah loh pak di claim oleh mantan Kepala Sekolah yang itu, meski akhirnya tidak jadi.. trus kok tahun 2016, gantian bapak yang claim ide ini.. wahh sedihnya! he he he
Saya mencoba berprasangka baik, mungkin itu kesalahan wartawan yang meliput, atau mungkin bapak Sekda kelepasan ngomong tanpa konfirmasi dulu kepada bapak, sebagai "penguasa Bondowoso" . Mudah-mudahan prasangka saya ini benar, karena saya tahu, Pak Amin itu orangnya alim, taat beribadah, berwawasan, sudah jadi bupati 2x periode pula, masak sih orang seperti bapak tega main ambil & klaim ide orang lain .. pasti nggak gitu kan pak?!
Saya ini rakyat pak, dan bapak dipilih rakyat untuk menjadi pemimpin kami, karena kami yakin bapak mampu menjadi panutan, lah tapi masak sih pemimpin mengajarkan hal yang tidak benar sama raktyatnya ?! Sudah pasti Enggak Mungkin Kan Pak Amin ?! Atau ada yang salah ya pak?