Mohon tunggu...
Eric Brandie
Eric Brandie Mohon Tunggu... Sosiolog

Kajian realitas dan dimensi sosial Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Langkah Sang Inspirator

12 September 2019   18:26 Diperbarui: 13 September 2019   11:35 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok itu bernama Bacharuddin Jusuf Habibie, dunia mengenalnya sebagai Habibie sang teknokrat, birokrat, pejuang Demokrasi di negaranya (Indonesia). Beliau juga notabene merupakan salah satu pendiri dan ketua ICMI saat dibentuk pada 1990.

Yang menarik untuk dicermati adalah justru beliau selama ini tidak pernah menonjolkan sisi-sisi keagamaan dalam ruang gerak eksistensinya baik di luar maupun dalam negrinya sendiri selain senantiasa di seputaran lingkup Demokrasi, inovasi dan tekhnologi.

Tidak sulit untuk dimengerti sesungguhnya, bahwa untuk dapat sampai pada level pencapaian seorang Habibie yang ber-IQ 200 tersebut yakni sama sekali tidaklah memerlukan jurus, atraksi tajuk keagamaan melainkan maksimalisasi integritas serta kapasitas diri terhadap urgensi yang menjadi kebutuhan manusia abad kini yaitu teknologi serta spirit Demokrasi bagi tatanan civil society yang berlandaskan prinsip kesetaraan hak & kewajiban manusia (egaliterisme) ujung-ujungnya bermuara pada kemanusiaan tentu saja.

Tertuang dalam riwayat pendidikannya, B. J. Habibie menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago, kemudian belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1954. Pada 1955--1965. 

Habibie melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Habibie juga tercatat pernah bekerja di Messerschmitt-Blkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman pada tahun 1973, akhirnya ia kembali ke Indonesia atas permintaan pemerintah negara kita.

Menyimak jenjang pendidikan dan ruang lingkup interaksi sosialnya bagaimana tidak jika akhirnya mindset global paradigma universal tertanam kuat di dalam profil seorang Habibie yang dalam sepanjang hayatnya telah membaktikan diri bagi kepentingan hidup seluruh umat manusia tanpa sedikitpun kontaminasi pikiran sempit tentang fanatisme, jangankan fanatisme sempit soal agama soal bangsapun tidak, maka jangan heran ketika negara manapun juga akhirnya sangat terbuka dan welcome menerimanya.

Amat bertolak belakang jika kita review sejenak terhadap beberapa oknum sosok dari bangsa ini yang bersemangat berangkat menimba ilmu di timur tengah sana, namun sejurus kemudian tanpa malu dan sungkan malah sengaja menciptakan keresahan, kegaduhan bertajuk sentimen agama dan ironisnya pula justru mereka lakukan di negara asalnya sendiri tempat mereka lahir dan besar Indonesia Raya ini. 

Ibarat langit dan bumi flashback terhadap figur seorang Habibie putra asli Gorontalo Indonesia yang amat dihormati dunia tersebut berkat sumbangsih positifnya bagi peradaban umat manusia berkontradiktif dengan kelamnya tragedi kepicikan sempit yang destruktif merusak tatanan harmoni kedamaian hidup bangsa.

Tidak berlebihan jika akhirnya lintas bangsa serentak mengibarkan bendera setengah tiang, kehilangan yang amat sangat dan senantiasa akan merindukan munculnya kembali sosok cerdas bermental universal seperti sosok sang Habibie ini.

Dengan berbagai rekam jejak kontribusi besar kemanusiaan tersebut dan telah turut berjasa mengharumkan nama bangsa kita di tengah kancah dunia maka tidak berlebihan pula kiranya jika pemerintah negara kita bersedia mempertimbangkan status Pahlawan Nasional terhadap beliau B.J Habibie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun