sumber: Goal.com
Saya ingin mengawali tulisan ini dengan mengucapkan tetap semangat kepada pecinta 'The Blues' Chelsea dan selamat kepada 'Dedemit' Real Madrid karena selesainya saga transfer Eden Hazard yang telah dipastikan hijrah ke Spanyol.
Dibukanya jendela transfer tentu selalu mengundang 'kekepo-an' atau bahkan tak jarang menimbulkan kegelisahan tentang hal-hal yang akan terjadi, tentu saja syaratnya yaitu anda harus berstatus sebagai pecinta sepakbola bahkan kalau bisa telah menetapkan hati ke salah satu kesebelasan. Ini wajar dikarenakan apapun bisa terjadi dalam dunia sepakbola.
Jika anda merupakan seorang penggemar Manchester United, satu dekade lalu mungkin menjadi momen anda berada di posisi penggemar Chelsea saat ini. Gelisah lalu kecewa karena di tinggal oleh pemain pujaan dan sialnya diakibatkan oleh tim yang sama. Jika dahulu pendukung MU masih bisa ditenangkan oleh karena adanya figur pelatih legendarisnya, Chelsea masih dibuat risau karena bahkan sang pelatih pun di isukan akan pulang kampung ke Italia, melatih Juventus, klub yang dikini dibela mantan pemain pujaan MU (mungkin masih dipuja hingga tulisan ini dibuat). Oleh karena itu, menarik untuk ditunggu bagaimana Chelsea merespon lika-liku ini.
Tapi bagaimana dengan MU?
Beberapa hari lalu 'pada prinsipnya' mereka telah berhasil mendatangkan seorang pemuda Wales bernama Daniel James dari Swansea. Harga transfernya sebesar 15 juta pounds dan terdapat klausul tambahan yang dapat membuatnya naik menjadi 18 juta pounds. Angka yang sebenarnya dapat terbilang cukup murah bila menilik gilanya harga pemain saat ini. Meski Giggs bilang bahwa dia adalah pembelian yang menarik, entah mengapa sisi skeptis saya menaikkan pertanyaan tentang anak ini.
Beberapa tahun silam ada yang namanya Memphis Depay, sekarang dia main di Perancis membela klub Olympic Lyon. Dia pemuda potensial Belanda yang diisukan bakal menjadi Ronaldo masa depan, namun karena gagal memenuhi ekspekstasi (menjadi Ronaldo), banyaklah yang akhirnya melabelinya 'flop'. Depay pun pergi ke Lyon dan menemukan kembali kepercayaan dirinya sehingga permainannya pun kembali meningkat. Menjadi pemain internasional Belanda dan sukses membuat MU gigit jari.
Itu Depay, yang datang ke MU dengan status bocah ingusan, ada pula kisah superstar sekelas Angel Di Maria.Â
Mampu menunjukkan penampilan yang menjanjikan di awal kedatangannya, cedera memaksa Di Maria untuk banyak menghabiskan waktu pada proses penyembuhan daripada bermain sepakbola. Permainannya pun belum sempat kembali namun tekanan fans membuat situasi menjadi memburuk sehingga memaksanya pergi tepat satu musim setelah kedatangannya ke Old Trafford. PSG menjadi destinasinya dan menjelma kembali menjadi Di Maria yang sesungguhnya, meski mungkin tak sehebat ketika bermain bersama Ron.... (tokoh yang sama dengan yang diatas).
Saya kira tidak ada masa depan yang pasti ketika anda datang sebagai seorang pemain baru ke MU saat ini kecuali anda bisa menjamin permainan anda akan langsung memukau para penonton dan berlangsung terus hingga akhir musim. Ketika anda sudah dicintai disana, tentu anda akan selalu dicintai, setidaknya itu karakter penggemar United saat ini. Mereka susah move on.Â
Kesabaran mereka rendah karena mungkin sudah lama tidak melihat lagi MU yang dahulu. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila seorang pemain bertalenta datang namun langsung dipaksa menjadi 'bintang' dengan aksi memukaunya. Depay sudah menjadi salah satu contoh penyesalan yang mungkin masih akan memperdalam penyesalan MU karena usianya masih cukup muda untuk terus berkembang. Di Maria juga contoh  bahwa setiap orang butuh waktu untuk membuktikan. Pertanyaannya adalah siap atau tidak menunggu Daniel James? Atau mungkin dia hanya akan menjadi lawan yang hebat bukan pemain yang hebat.Â