Mohon tunggu...
Erick Sowong
Erick Sowong Mohon Tunggu... -

Pekerja di bidang Komunikasi Pemasaran, dan memiliki perhatian yang tinggi akan sejarah, politik, serta pemasaran secara umum. Dan karena menyadari bahwa setiap manusia diciptakan untuk memuliakan Pencipta-NYA, ia pun berusaha melaksanakan tujuan penciptaan dirinya tersebut dengan usaha yang keras.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kue Kering, Passion, dan FPI

9 Agustus 2010   07:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Kue keriing sudah lama kita kenal. Dalam setiap kesempatan kue kering bisa menjadi suguhan yang menarik, bisa disajikan kapan saja, dimana saja dan untuk siapa saja. Disetiap negara, kue kering mempunyai nama yang berbeda. Perancis sebagai tempat asal pertama kali kue kering dikenal, menyebutnya biscuit, bis=dua, cuit=memasak, artinya kue yang dimasak dua kali supaya kering, renyah dan tahan lama. Istilah yang sama juga digunakan di Inggris. Orang Amerika menyebutnya cookies, orang Belanda menyebutnya koekje artinya kue kecil. Apapun namanya dan bagaimanapun bentuknya, pada prinsipnya kue kering adalah kue yang berbentuk kecil untuk 2 atau 3 suapan, dipanggang dalam oven dan tahan lama. Umumnya kue kering renyah dan kering. Namun ada juga yang agak liat karena menggunakan madu sebagai pengganti gula. Ada juga yang tidak terlalu kering dengan tekstur mirip cake. Kue kering banyak jenisnya dari yang klasik dan bertahan sepanjang masa, seperti "kaastengels" sampai kue kering jenis baru dan modern. Cara membuatnya ada yang mudah dan sederhana, karena membentuknya cukup dengan sendok atau sekup es krim, seperti chocolate chip. Ada yang adonannya harus disimpan dulu dalam lemari es atau freezer sampai agak keras agar mudah dipotong. Sumber: http://www.yoryacookies.com/sejarah.php Nah kebetulan kemarin baru saja saya mencicipi kue kering hasil kreasi Raja Kue. Ada 3 kua kering yang saya coba: Nastar, Havermut, dan Kastengel.  Kue yang umum memang, namun yang membedakannya adalah rasanya. Menurut si pembuat setiap tahapan dalam pembuatan memang direncanakan dengan seksama, mulai dari pemilihan bahan, kuantitas setiap bahan yang dipakai, sampai durasi pemanggangan. Jujur diakui memang lezat, mungkin kelezatan kue ini adalah paduan antara: Bumbu yang terpilih+Resep yang tepat+Passion si pembuat. Yah karena jika tidak ada passion, sebaik apapun kedua hal pertama maka akan sia-sia saja, bahkan cenderung pemborosan belaka. Dan sebenarnya masalah passion ini tidak hanya berlaku di bidang usaha yang berlatarkan hobi semata, namun di semua bidang. Jika PNS jadilah PNS yang ber-passion, jika jadi Polisi jadilah Polisi yang ber-passion. Lalu bagaimana dengan FPI? Apakah jadi FPI yang berpassion juga? Wkwkwkwkwk...No comment deh jika soal FPI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun