Mohon tunggu...
Erick Sowong
Erick Sowong Mohon Tunggu... -

Pekerja di bidang Komunikasi Pemasaran, dan memiliki perhatian yang tinggi akan sejarah, politik, serta pemasaran secara umum. Dan karena menyadari bahwa setiap manusia diciptakan untuk memuliakan Pencipta-NYA, ia pun berusaha melaksanakan tujuan penciptaan dirinya tersebut dengan usaha yang keras.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kamu adalah yang Kamu Pikirkan

27 Desember 2009   13:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tengah mengharapkan sesuatu apakah yang kita lakukan? Membayangkan dan memikirkannya senantiasa dan di mana pun kita berada. Karena diri kita adalah yang kita pikirkan, dari pikiran kita akan keluar tindakan-tindakan. Jika kita mengaku melekat dengan TUHAN, seharusnya pikiran kita hanya memikirkan apa yang TUHAN pikirkan, apa yang TUHAN kehendaki. Mengapa untuk TUHAN kita tidak menjadikan ini -memikirkan TUHAN senantiasa dan di mana pun kita berada- sebagai gaya hidup kita? Sehingga dari pikiran-pikiran kita akan TUHAN lalu mewujud menjadi tindakan-tindakan berdasarkan apa yang TUHAN kehendaki. Bila dengan disiplin kita berusaha memikirkan TUHAN sampai IA menjadi lebih dari sebuah kebutuhan, irama ini menjadi irama abadi yang menyatu dan tidak pernah hilang dari kebutuhan kita. Sebaga akibatnya, kita akan berusaha hidup berkenan di hadapan-NYA. Setiap kali berbuat salah, jiwa kita akan sangat terganggu. Kita juga akan melayani TUHAN dan mengasihi sesama seperti yang TUHAN ajarkan dan memikirkan perkara-perkara yang diatas (Surga, dimana TUHAN bertahta). Artikel lainnya disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun