Mohon tunggu...
Ericha Aida
Ericha Aida Mohon Tunggu... Mahasiswa - undergraduate

caring

Selanjutnya

Tutup

Financial

Generasi Sandwich: Penanggung Beban Bangsa?

12 Juni 2022   22:11 Diperbarui: 12 Juni 2022   23:30 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah generasi sandwich. Sebenarnya, apa sih generasi sandwich itu? Generasi Sandwich merupakan kondisi di mana generasi orang dewasa harus menanggung hidup orang tua (generasi atas) dan anak-anaknya (generasi bawah). Jika generasi sandwich belum punya anak, 

berarti ia menanggung hidup orang tua, diri sendiri dan keluarga inti lainnya, seperti adik. Menanggung hidup di sini berarti membiayai dan merawat seseorang yang masih bergantung kepadanya, baik secara fisik, mental-emosional maupun finansial. Kondisi ini dianalogikan seperti sandwich karena di mana sepotong daging terimpit oleh dua buah roti. Dalam analogi ini, roti diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah).

Apakah generasi sandwich sebagai penanggung beban bangsa? Generasi sandwich banyak ditemui di negara berkembang, seperti Indonesia yang dikenal mempunyai nilai-nilai dalam kekerabatan dan kekeluargaan yang kuat. Dalam kehidupan, sering kita jumpai di mana seorang anak yang sudah dewasa, 

terutama sudah bekerja harus memberi nafkah kepada orang tuanya  untuk membantu menopang ekonomi.  Belum lagi jika ia sudah memiliki anak, ia harus membiayai anaknya. Hal ini generasi sandwich  dapat dikatakan sebagai penanggung hidup bangsa karena ia yang harus menanggung beban hidup dalam keluarga.

Generasi sandwich lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental, seperti burnout (kelelahan fisik dan mental), gangguan tidur, perasaan khawatir yang mengakibatkan kecemasan dan depresi. Pada akhirnya, permasalahan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Sehingga dapat menganggu pekerjaan dan menurunkan kualitas hidup yang mungkin berdampak pada generasi di bawahnya.

Jika kita sudah menjadi generasi sandwich¸ apakah kita dapat keluar dari generasi ini? Kita tidak dapat keluar dari generasi tersebut, tetapi ada solusi yang dapat meminimalisasi tingkat stress dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

  • Membuat perencanaan keuangan agar dapat memiliki penghasilan yang memadai
  • Mengelola keuangan dengan bijak
  • Melakukan musyawarah dalam keluarga
  • Mengajak kerabat untuk bekerja sama menanggung beban
  • Mempertahankan komunikasi agar dapat bekerja sama dengan baik

Namun, jika kita belum menjadi generasi sandwich kita dapat mencegahnya dengan cara mempersiapkan perencanaan keuangan dengan optimal.

Generasi sandwich yang sehat secara fisik dan mental dapat mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan tiga generasi, yaitu generasi dirinya, serta dua generasi lain yang dirawatnya. Sehingga sangat diperlukan untuk mempunyai teman sesama generasi sandwich agar saling support, tidak merasa sendirian dan tidak stress berkepanjangan.

Referensi:

Marini, L. (2022). GENERASI SANDWICH: PERMASALAHAN, TANTANGAN, DAN SOLUSINYA. Dinamika Karier Dan Pernikahan Pada Perkembangan Masa Dewasa: Bintang Pustaka, 183.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun