Mohon tunggu...
Ericha Kusumawati
Ericha Kusumawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka

Write your experience

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengikuti Zaman, Tepatkah Anak Diberi Gawai?

26 Mei 2020   15:40 Diperbarui: 26 Mei 2020   15:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dewasa ini, fenomena adanya anak dibawah umur bermain gawai memang sudah menjadi hal yang biasa. Bahkan akan menjadi tak biasa jika anak tidak bisa bermain gawai. Beberapa orang menganggap anak yang tidak bisa bermain gawai itu anak kuno, tidak mengikuti perkembangan zaman. Namun apakah benar jika anak dibawah umur sudah diberi gawai dengan bebas dan minim perhatian orang tua?

Sebenarnya memang sudah jelas bahwa anak - anak diperbolehkan bermain gawai saat usianya lebih dari 12 tahun. Namun beberapa orang tua bahkan ada yang memperbolehkan bermain gawai sejak usia balita. Mereka beranggapan bahwa anak akan "anteng" dan tidak rewel jika diberi gawai apalagi ditontonkan YouTube atau game online. Atau tanpa orang tua sadari, kebiasaan orang tua bermain gawai di hadapan anak - anaknya akan memicu keinginan anak untuk ikut bermain gawai pula.

Dengan kebiasaan seperti itu maka akan membuat anak anak menjadi kecanduan dengan gawai. Apalagi di musim libur lebaran dan libur semester seperti ini. Terlebih dengan adanya peraturan dari pemerintah untuk School From Home dan Work From Home. Disaat seperti ini maka persentase bermain gawai akan jauh meningkat dari sebelumnya.

Lalu bagaimana tips membatasi anak bermain gawai? Berikut beberapa tips yang bisa saya rangkum untuk Anda:

1. Beri contoh yang baik

Yups, ada pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Dengan kata lain, anak - anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Untuk itu ada baiknya jika orang tua memberi contoh yang baik didepan anaknya. Seperti tidak bermain gawai ketika dihadapan anak. Hal ini akan mengurangi keinginan anak untuk bermain gawai.

2. Jangan beri akses penuh

Sesekali jika sangat mendesak kita bisa memperbolehkan anak untuk bermain gawai. Namun jangan pernah memberi akses penuh kepada anak. Orang tua harus tetap mengawasi anaknya dalam bermain gawai. 

3. Batasi waktu penggunaan

Ketika anak sudah diperbolehkan bermain gawai, batasi waktu penggunaan gawai anak. Jangan lupa mengingatkan anak untuk berhenti bermain gawai dan ajak anak untuk beraktifitas lain seperti bermain bola, bermain boneka, dll.

4. Ajarkan anak pentingnya menahan diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun