Sebagai contoh, laporan itu mengutip fakta bahwa Israel telah memperkenalkan jalur cepat 13 mil di Highway 1 antara Tel Aviv dan Bandara Ben Gurion. Jalur menggunakan sistem tol yang menghitung biaya berdasarkan lalu lintas pada saat perjalanan. Untuk membuatnya bekerja, sistem menghitung mobil di jalan; itu juga dapat mengevaluasi ruang antara mobil untuk mengukur kemacetan.
Ini adalah pengenalan pola real-time yang sangat tinggi. Informasi tersebut kemudian digunakan dengan cara yang meningkatkan "keluaran," atau jumlah lalu lintas yang dapat ditanggung oleh jalan. Jika kepadatan lalu lintas tinggi, tol tinggi; jika ada beberapa mobil di jalan, biayanya murah. Hal ini tidak hanya membuat pendapatan tol mengalir tetapi juga mengurangi kemacetan dengan "mengemudikan" permintaan.
Belanda juga mendapat manfaat dari penerapan analisis big data. Dutch Railways adalah operator kereta api penumpang utama di Belanda, menyediakan layanan kereta api di jaringan kereta api utama Belanda dan layanan internasional ke tujuan Eropa lainnya.
Menjalankan jaringan yang luas ini memberi Dutch Railways akses ke sejumlah besar data, yang dikumpulkan melalui teknologi kereta cerdas, sistem tiket, informasi perjalanan, pemantauan dan layanan real-time untuk staf unit perawatan dan kontrol.
Hingga saat ini, pemasok kereta api mengirimkan semua teknologi informasi ini, sehingga setiap jenis kereta memiliki lingkungan TI sendiri - sehingga sulit untuk bekerja sama dan memelihara setiap sistem. Dutch Railways memiliki visi untuk mengintegrasikan semua informasi ini untuk memberikan layanan yang lebih dapat diandalkan dan lebih baik kepada pelanggan.
Dengan menggunakan analisis streaming, komputasi in-memory, integrasi, dan perangkat lunak messaging, Dutch Railways kini dapat memberikan informasi real-time tentang layanan kereta api dan penjadwalan perawatan. Para pengguna transportasi umum juga dapat menggunakan aplikasi perencana perjalanan untuk memastikan perjalanan mereka berjalan mulus dan lancar.
Kesimpulan yang jelas adalah bahwa digitalisasi jaringan infrastruktur dapat meningkatkan perkiraan, keandalan dan meningkatkan efisiensi.
Lalu apa langkah selanjutnya?
Pemerintah Jakarta telah mengambil langkah pertama dengan komitmen terhadap pengembangan MRT (Mass Rapid Transit). Tantangannya sekarang adalah untuk membuka dan mendorong pembagian data transportasi di antara semua pemangku kepentingan - operator transportasi, penyedia sistem dan masyarakat.
Dengan begitu, ini akan mempercepat pengembangan solusi praktis untuk mengurangi kemacetan, mengefisiensikan waktu tunggu dan mengatasi ketidaknyamanan para pengguna transportasi umum. Merangkul teknologi di bidang ini tidak hanya akan meningkatkan kehidupan sehari-hari tetapi juga memberikan dukungan penting bagi peran Jakarta sebagai kota regional terkemuka di dunia.
Erich Gerber adalah General Manager TIBCO Software Inc. untuk Asia Pasifik dan Jepang
Â