Dalam menjalankan kegiatan bersih-bersih sungai ini, Pandawara Group sepenuhnya mengandalkan dana dari sumber keuangan pribadi mereka. Dana tersebut kemudian dipergunakan untuk menyewa mobil pick-up, membeli kantong sampah, dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam kegiatan pembersihan sampah. Namun, tentu saja, pelaksanaan kegiatan ini tidak selalu berjalan mulus tanpa adanya tantangan atau hambatan.
Pandawara Group ini bukan tanpa resiko menjalani aksi bersih-bersihnya ini. Dibalik aksi heroic yang telah dijalankan secara konsisten oleh Pandawara Group ini, mereka sering kali mengahadapi berbagai macam situasi yang berpotensi membahayakan mereka tidak jarang juga bahkan dapat menganvam nyawa mereka. Dilansir dari Narasi.tv, salah satu anggota Pandawara Group yakni Gilang mengatakan bahwa ia pernah sekali waktu ketika sedang menjalani aksi bersih-bersih sungai mendapati ular. Ketika ular tersebut telah mencapai daratan, mereka berlima tampak sangat kaget karena ular yang didapati bukan hanya sekedar ular biasa namun, ular tersebut adalah salah satu ular yang paling berbahaya yakni ular piton. Gilang mengklaim bahwa ular piton tersebut kurang lebih memiliki Panjang sekitar delapan meter.
Tantangn lain yang dihadapi oleh kelima anak muda ini atau kerap kali disapa sebagai Pandawara Group ialah kondisi cuaca yang tidak menentu. Cuaca dalam kegiatan mereka merupakan salah satu aspek terpenting. Karena jika curah hujan yang cukup ekstream maka volume air akan meluap, atau jika hujan maka kegiatan tidak bisa dilakukan karena aliran air akan mengalir deras tidak tenang seperti saat tidak huja. Maka, jika hujan terjadi Pandawara Group harus menunda kegiatannya sampai hujan benar-benar reda.
Pandawara Group belakangan sedang menjadi perbincangan hangat di tengan masyarakat Indonesia, karena aksi-aksi heroic mereka yang peduli dengan lingkungan di umur yang masih muda. Notabennya anak muda di Indonesia kurang memerhatikan kebersihan atau peduli dengan lingkungan sekitarnya. Namun, berbeda dengan Agung, Gilang, Ikhsan, Rafly dan Rifki mereka adalah anak muda yang peduli dengan kebersihan lingkungan. Namun, kelima pemuda ini juga menegaskan bahwa mereka membuat konten mengenai aksi bersih-bersih mereka bukan ditujukan untuk sebuah keviralan atau mendapatkan popularitas. Karena tujuan mereka sebenarnya adalah hanya ingin menginspirasi orang lain untuk lebih peduli atau  dengan kebersihan dan yang ada disekeliling mereka dengan tidak membuang sampah sembarangan terlebih membuang sampah ke sungai.
Pandawara Group ini sering mengunggah kegiatan-kegiatannya di kanal Youtubenya Pandawara Group serta mengunggahnya pada media sosial seperti TikTok dan Instagram (@pandawaragroup). Berkat aksinya Pandawara Group mendapatkan banyak followers pada media sosialnya. Seperti di instagramnya (@pandawaragroup) memiliki followers dengan jumlah 2,4 juta dan pada TikTok (@pandawaragroup) memiliki followers sebanyak 8,3 juta dengan 171.5 juta likes. Jumlah followers serta likes adalah salah satu partisipasi masyarakat dalam bentuk mendukung aksi heroic yang telah dilakukan oleh Pandawara Group dalam menjaga dan membersihkan lingkungan. Masyarakat yang diajak partisipasi dalam kegiatannya biasanya dari berbagai lapisan masyarakat.
Pandawara Group menyatakan pada akun instagramnya (@pandawaragroup) bahwa dalam tahun pertama mereka konsisten dalama aksi kegiatan bersih-bersih sungai ini. Mereka sudah berhasil membersihkan kurang lebih 103 sungai dan telah membersihkan dan menyingkarkan tumpukan sampah yang ada di sungai sebanyak 73 ton sampah. Hal tersebut menuai banyak pujian dari warganet dan menghantarkan pandawara group pada prestasi.
Pandawara group juga tidak jarang mengajak masyarakat untuk terjung langsung ke lapangan. Mengajak masyarakat untuk berpatisipasi dalam menjaga lingkungan dan membersihan lingkungan yang sudah tercemari dengan sampah. Biasanya Pandawara Group membersihan kali atau sungai yang sudah sangat kotor, banyaknya timbunan sampah yang ada disungai dan kali membuat aliran sungai menjadi tidak lancar dan saat hujan tiba maka air akan meluap dan menjadikan banjir di wilayah sekitar sungai atau kali tersebut.
Sebagai salah satu contohnya adalah ketika Pandawara Group membersihkan salah satu pantai terkotor yang ada di Indonesia yakni pantai Sukaraja yang terletak di Lampung yang terletak di ujung Pulau Sumatera Indonesia. Dalam aksinya itu Padawara Group mengajak para warga sekitar untuk turut berpartisipasi dalam misi membersihan pantai Sukaraja tersebut. Pandawara Group juga tidak bergerak sendiri disini, namun ia juga di dukung oleh organisasi lingkungan yang ada di Lampung dan pihak-pihak terkait.
Pandawara Group dibantu oleh 3.700 warga saat sedang menjalankan aksi bersih-bersih Pantai Sukaraja di Provinsi Lampung. Pandawara Group berkampanye untuk membersihkan salah satu pantai terkotor yang ada di Indonesia ini. Hasilnya, banyak warga bahkan ribuan warga yang ikut berpartisipasi dalam membersihkan pantai Sukaraja tersebut dengan sukarela yang berlokasi di Jalan Ikan Selat, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras sejak pagi tepatnya pada pukul 07.00 WIB.
Aksi bersih-bersih Pantai Sukaraja ini telah menghasilkan 300 ton sampah. Dinas Lingkungan Hidup Lampung juga turut andil dalam kegiatan ini dengan mengerahkan 40 truk pengangkut sampah yang siap mengangkut sampah hasil dari Pantai Sukaraja yang sangat kotor itu.
Pandawara Group awalnya hanya terfokus atau lebih sering melakukan kegiatannya di Kota Bandung Jawa Barat, seperti salah satu kegiatannya adalah membersihkan sungan dan selokan yang telah dipenuhi sampah sehingga menyebabkan air tidak mengalir sebagai mana mestinya.Â