Banyak sekali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya orang-orang sangat sering mengabaikan dirinya sendiri, akan tetapi sangat mengutamakan orang lain. Tidak dapat dipungkiri, mungkin kita sendiri sering melakukannya.Â
Kita terlalu fokus dengan tuntutan-tuntutan yang diberikan oleh orang lain, baik itu kerabat atau rekan. Kita sering  merasa harus menuruti keinginan orang lain supaya tidak dianggap buruk dan sesuai dengan standar yang tercipta dalam kehidupan, yang mana sebenarnya standar tersebut tidaklah ada. Terlalu fokus pada keinginan orang lain, menjadikan kita seringkali mengabaikan kebutuhan dan keinginan diri sendiri. Akan tetapi, hal itu juga dipengaruhi oleh tuntutan untuk mengesampingkan kepentingan pribadi/individu dan mengutamakan kepentingan bersama/orang lain dalam keseharian.
Pada masing-masing individu dalam hidupnya memiliki prioritas, tujuan, keinginan maupun kebutuhan yang berbeda-beda. Dimana dalam pencapaiannya juga dengan jalan yang berbeda pula. Hal-hal yang dibutuhkan, digunakan, bahkan dikorbankan juga tentunya akan berbeda. Kebutuhan dan keinginan harus dipenuhi supaya dapat menjalani hidup dengan baik.Â
Dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri, kita dapat memiliki keseimbangan emosional dan fisik yang lebih baik, sehingga kita dapat memberikan dukungan dan bantuan yang lebih efektif kepada orang lain. Selain itu, memprioritaskan diri sendiri juga dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka waktu yang panjang. Maka dari itu sangat perlu memprioritaskan apa yang akan menjadi pilihan kita. Dianggap egois oleh orang lain tidak masalah, tidak perlu ragu, selagi dilakukan dengan cara yang baik dan benar serta tidak merugikan orang lain kenapa tidak?
Akan tetapi, memprioritaskan diri sendiri juga memiliki batasan, bukan berarti kita hanya memikirkan diri sendiri lalu mengesampingkan orang lain, sebenarnya kita harus bisa menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain. Komunikasi yang jujur dan terbuka dengan orang lain menjadi kunci dalam mencapai keseimbangan tersebut. Saat memprioritaskan diri sendiri juga harus tetap menghormati nilai dan prinsip yang berlaku di masyarakat, seperti etika dan moral. Jika memang tindakan yang akan diambil memiliki kemungkinan untuk merugikan orang lain, maka tindakan tersebut haruslah dipertimbangkan kembali dan mencari opsi yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H