Mohon tunggu...
Erica A.K.
Erica A.K. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setnov Lengser, Golkar Siapkan Calon Ketum Baru

21 November 2017   04:59 Diperbarui: 21 November 2017   07:31 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah proses yang panjang, akhirnya Setya Novanto ditahan di Rutan KPK Minggu (19/11/2017) malam. Hal ini membuat Partai Golkar mau tidak mau mengganti ketua umumnya.

Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio mengatakan bahwa Partai Golkar perlu segera melakukan musyawarah luar biasa (Munaslub) untuk mencari pengganti Setnov. Tentu saja calon-calonnya harus mampu mengembalikan nama baik Golkar di mata rakyat. Hendri juga menambahkan bahwa calon yang ideal ini haruslah senior seperti yang dikatakannya kepada Republika.co.id, Senin (20/11).

Sejauh ini, setidaknya ada 3 kandidat kuat menurut Hendri : Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla alias JK, Erlangga, dan Ade Komarudin alias Akom. "Kalau ambil orang yang berkuasa berarti JK, kalau dilihat dari hasil Munas berarti Akom, kemudian kalau kriteria saat ini sedang menjabat, berarti Erlangga. Jadi saran saya entah Akom, JK, Erlangga," tambah Hendri.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Senin (21/11), Golkar harus segera melaksanakan konsolidasi internal untuk menentukan apakah perlu dilakukan pemberhentian sementara terhadap Setya Novanto. Kemudian setelah konsolidasi, baru diadakan pemilihan untuk ketum DPR yang merupakan jatah Golkar.

Ace memperkirakan, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, pembahasan mengenai penunjukan pelaksana tugas ketua umum Partai Golkar serta kemudian pembahasan mengenai penggantian ketua DPR RI. Pembahasan penggantian ketua DPR RI dilakukan setelah ketua umum definitif terpilih melalui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), jika hal itu dimungkinkan dapat dilakukan.

"Kalau yang disepakati dalam konsolidasi internal adalah opsi kedua, bisa saja dilakukan penunjukan pelaksana tugas ketua DPR, sampai Partai Golkar selesai memilih ketua umum definitif melalui Munaslub,"kata Ace.

Dengan adanya calon-calon pengganti yang diperkirakan kuat, tidak menutup kemungkinan calon-calon lain bisa saja jadi pengganti Setya Novanto. Sementara itu, melihat Golkar sudah mulai melakukan langkah-langkah untuk mengawali pemilihan ketum baru, maka pengganti Setya Novanto bisa dipastikan tidak lama lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun