Dalam kehidupan, kita pasti sering mengalami keadaan dimana perasaan tiba-tiba berubah menjadi marah, sedih, kecewa atau mungkin cemas.Â
Biasanya ketika kita mengalami ini, refleks yang kita munculkan adalah sesuatu hal yang negatif. Bahkan mungkin emosi yang muncul itu malah membuat kita jadi sulit berinteraksi dengan orang lain.Â
Seperti marah-marah kepada seseorang dengan nada yang tinggi, menolak ajakan teman untuk makan-makan di luar atau bahkan menjadi sangat sinis terhadap orang-orang di sekitar kita yang akhirnya malah membuat kita menyesal dan tambah sedih.
Kamu dan banyak orang di luar sana pasti pernah mengalaminya, merasa kesulitan untuk mengendalikan emosi yang sedang muncul.Â
Hal ini bisa saja terjadi karena mungkin kita tidak pernah mencoba untuk bertanya kepada diri sendiri tentang emosi apa yang sedang kita rasakan saat itu, hal apa yang bisa membuat kita jadi merasa begitu marah, atau apa yang harus kita lakukan ketika sedang berada dalam kondisi seperti itu.Â
Makanya ketika sedang emosi, tak jarang kita akan dengan spontan melakukan hal-hal  yang negatif yaitu meratapinya dengan menangis berlama-lama, bahkan meluapkannya dengan marah-marah sepanjang hari. Karena apa? Ya karena kita tidak bisa mengenali emosi apa yang sedang kita rasakan.
Lalu bagaimana cara kita bisa meregulasi emosi?
Sebelum kita membahas tentang cara meregulasi emosi, mari kita pahami dulu apa sih regulasi emosi itu.
Apasih Regulasi Emosi Itu?