Mohon tunggu...
Eric Suwarno
Eric Suwarno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswa USU asal Siantar yang hanya ingin mengungkapkan apa yang perlu diungkapkan. :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Senandung Tetesan Hujan

10 Desember 2013   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:05 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sore yang sedih ini,
hanya air hujan yang temani
hati yang menangis ini,
yang mulai merasa sepi.

Rintik-rintik hujan ini
seakan memberi melodi
melodi yang hapus elegi
dari hati yang kering ini.

Tetes demi tetes air hujan
berubah jadi air mata,
yang tetap ingin kutahan
walau ia sudah basahi wajah.

Perlukah kutahan semua
rasa rindu yang mulai terasa
kala hujan menghapus rasa,
rasa rindu yang membara?

Ingin kulakukan semua
yang bisa mengulang semua ini,
tapi perlukah itu semua
kala rasa ini telah mati?

Di sepi yang mencekam ini,
di tengah guyuran hujan ini,
ingin ku tetap bernyanyi
walau sakit terasa di hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun