[caption id="attachment_78331" align="alignleft" width="300" caption="Add By google"][/caption]
Akibat Pemanasan Global
Forum Kompas Jumat 3 Desember 2010 memuat artikel pekarangan dan iklim oleh Johan Iskandar Dosen Etnobiologi FMIPA dan Peneliti PPSDAL LPPM Unpad. isinya cukup menarik mengupas tentang Perubahan iklim akibat pemanasan global “Perubahan iklim akibat pemanasan global, seperti banjir besar dan kemarau panjang, telah dirasakan oleh berbagai Negara. Bagi Indonesia yang sebagian wilayahnya mempunyai curah hujan tinggi, kenaikan curah hujan menyebabkan banjir dan erosi tanah. Namun kenaikan urah hujan tersebut tidak merata di seluruh Tanah Air. Jadi, kenaikan suhu karena pemanasan global juga menyebabkan kelangkaan air di di wilayah tertentu. Karena itu system pertanian yang sangat tergantung pada ketersediaan air, seperti sawah, sangat rentan terhadap gangguan iklim.”
Tanaman Disekitar Lahan Pekarangan Rumah
Di pedesaan Priangan Timur di wilayah Jawa Barat masih banyak pekarangan penduduk yang ditumbuhi dengan berbagai aneka tanaman, seperti umbi-umbian, ganyol, jeruk nipis, kelapa, cengkeh, dan lain-lain. Alasan penduduk dengan memelihara tanaman disamping unsur keteduhan juga berfungsi dapat menyerap Co2di atmosfir, dan dapat pula meredam pemanasan global akibat perubahan iklim.
Ditempat saudara kami di daerah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, di sekitar lahan pekarangannya ada kolam pekarangan yang diisi dengan berbagai ikan seperti ikan mas, mujaer, nilem, gurame dan lele.
Manfaat Adanya Kolam Di Pekarangan
Tanah menjadi subur dan hasil tanaman seperti umbi-umbian dapat dijadikan tambahan bahan makanan pokok, sementara itu daun singkong dan talas bisa dijadikan pakan ikan gurame. Kolam pun bisa berfungsi untuk menampung air hujan sehingga walaupun ada udara cuaca panas ruang di sekitarnya masih terasa sejuk.
Nampaknya penduduk pedesaan sudah menyadari akan pentingnya menyatunya kehidupan dengan lingkungan alam sekitarnya, sehingga alam bersahabat dengan manusia yang menghuninya.
(Selected Reading kompas Jumat 3 Desember 2010)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H