Mohon tunggu...
erias sumarna
erias sumarna Mohon Tunggu... -

Pelaku usaha dan pendidik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gus Dur: Perjalanan Guru Bangsa

1 Januari 2010   03:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:41 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejak Langkah Sang Bapak Bangsa

1940

Gus Dur lahir 7 September 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah.

1944

Gus Dur pindah ke Jakarta, karena ayahnya terpilih menjadi ketua pertama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masumi).

1945

Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap berada disana selama perang kemerdekaanIndonesia melawan Belanda. Pada akhir perang 1945,

1949

Gus Dur kembali ke Jakarta. Gus Dur belajar di Jakarta, masuk SD KRIS sebelum pindah ke SD Matraman Perwari. Gus Dur terus tinggal di Jakarta dengan keluarganyameski ayahnya tidak menjadi Menteri Agama pada 1952. Pada April 1953, ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.

1954

Gus Dur masuk ke Sekolah Menengah Pertama. Ia tidak naik kelas lalu ibunyamengirim Gus Dur ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikan.

1957

Gus Dur pindah ke Magelang untuk memulai Pendidikan Muslim di Pesantren Tegalrejo. Dia menyelesaikan pendidikan Pesantren dalam waktu dua tahun (seharusnya empat tahun).

1959

Gus Dur pindah ke Pesantren Tambak Beras di Jombang, dia juga menerima pekerjaan pertamanya sebagai guru dan akhirnya sebagi kepala sekolah madrasah. Gus Dur juga bekerja sebagai jurnalis majalah seperti Horizon dan Majalah Budaya Jaya.

1963

Gus Dur menerima beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar di Universitas Al – Azhar di Kairo, Mesir. Lalu pada tahun 1965 Gus Dur bekerja di Kedutaan Besar Indonesia di Mesir, ketika peristiwa Gerakan 30 September (G30S) terjadi. Kedutaan Besar Indonesia di Mesir diperintahkan untuk melakukan investigasi terhadap pelajar universitas dan memberikan laporan kedudukan politik mereka. Perintah ini diberikan kepada Gus Dur yang ditugaskan menulis laporan. Gus Dur mengalami kegagalan di Mesir, peristiwa G30 sangat mengganggu dirinya.

Tulisan selanjutnya bisa dilihat di artikel

Gus Dur: Perjalanan Guru Bangsa

http://eriassumarna.blog.friendster.com/2009/12/gus-dur-perjalanan-guru-bangsa/

(Sumber bacaan , Seputar Indonesia, halaman 3, Kamis 31 Desember 2009; Media Indonesia halaman 2, Kamis 31 Desember 2009)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun