Batik tulis merupakan salah satu teknik pembuatan batik yang memerlukan ketelatenan dan ketrampilan cukup tinggi agar menghasilkan karya yang bagus. Batik juga menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia, yang terlihat dari sejumlah motifnya. Sejatinya batik merupakan sebuah proses, memiliki nilai lebih dari selembar kain yang bermotif.
“Memang benar mas, perlu kesabaran dan ketlatenan. Kalau prosesnya paling cepat satu minggu sudah jadi. Namun ya rumitnya itu, besok bisa dirasakan sendiri bagaimana proses pembuatannya,” ujar pemilik usaha KH batik Andongsari Khusnul Ma’rifah saat ditemui digaleri, Desa Andongsari, Senin (16/08/2021).
Khusnul Ma’rifah selaku pemilik KH Batik proses menjelaskan bagaimana cara membatik yang mudah dan simpel. Beliau juga menjelaskan mengenai tahapan membatik,mulai dari menggambar batik di kain, bagaimana cara menggunakan canting yang baik dan benar serta bagaimana pewarnaan batik agar hasilnya lebih indah.
“Saya mengamati mahasiswa dalam membuat batik dengan antusias, namun juga perlu bimbingan yang cukup karena mungkin masih awal membuat batik, apalagi proses mencantingnya.” Ungkapnya.
Melihat prosesnya yang cukup rumit dan butuh ketlatenan supaya menghasilkan karya seni batik yang indah, wajar apabila harga batik mahal. Untuk harga batik cap sendiri kisaran Rp. 100.000 -Rp. 150.000, sedangkan untuk batik tulis yang memiliki kesulitan lebih kisaran harga Rp.
150.000 hingga jutaan rupiah. Mahalnya harga batik tulis tergantung motif dan pewarnaan yang tepat sehigga bisa menjadi nilai tawar lebih.
Sementara itu, ketua koordinator KKN Tematik Kelompok 3 saudara Ahmad Rico Antoni mengatakan bahwa program membatik ini bertujuan untuk merasakan dan menghargai proses pembuatan batik tulis bahwa harga yang tinggi batik sebanding dengan kerja keras proses pembuatanya yang rumit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H