Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Hal yang Bikin Angkot Semakin Ditinggalkan Penumpangnya

13 November 2024   13:31 Diperbarui: 13 November 2024   13:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angkot kini semakin ditinggalkan penumpangnya (Unsplash/Galuh hari setiawan)

Angkot menjadi moda transportasi umum yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk bepergian. Biasanya jarak yang ditempuh oleh penumpang angkot tidak terlalu jauh, entah itu pergi ke pasar, anak-anak yang berangkat dan/ pulang sekolah, sampai bapak-bapak random yang pergi ke warung kopi.

Dulu, angkot sempat berjaya. Namun, sekarang angkot sudah semakin ditinggalkan oleh para penumpangnya dengan berbagai alasan. Salah satu faktor utama mengapa angkot semakin sepi karena kini orang-orang sudah punya motor sendiri. Bahkan, anak sekolah yang sering mengandalkan angkot kini sudah terbiasa diantar oleh orang tuanya menggunakan sepeda motor dengan alasan waktu tempuh lebih cepat.

Selain banyaknya kendaraan pribadi, sebenarnya ada beberapa alasan lain yang bikin angkot kini semakin ditinggalkan penumpangnya. Berikut adalah alasan-alasannya.

#1 Jumlah angkot semakin sedikit

Tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah angkot dari tahun ke tahun semakin berkurang karena beberapa alasan. Jumlah angkot yang semakin berkurang menjadi pemicu mengapa kini penumpang sulit atau membutuhkan waktu lama untuk menunggu angkot yang lewat. Hal paling menyebalkan ketika angkot sudah lewat, namun angkot tersebut malah melengos begitu saja seakan tidak membutuhkan penumpang.

Lamanya menunggu angkot membuat para penumpang angkot kini lebih memilih untuk menggunakan jasa transportasi online yang jauh lebih cepat dan nyaman. Bersamaan dengan itu, jumlah angkot pun semakin berkurang, begitu pula dengan sewanya.

#2 Angkot sering ngetem yang sering bikin penumpang kesal

Satu hal yang paling sering bikin penumpang angkot kesal karena pengemudi yang terlalu lama mengetem. Kalau 10-15 menit mungkin masih wajar, maksimal 30 menit, deh. Namun, kadang sopir angkot mengetem hingga satu jam yang bikin penumpang lelah menunggu, apalagi ditambah cuaca yang panas.

Daripada menunggu lama tanpa kepastian, para penumpang angkot pun lebih memilih naik ojek meskipun harus merogoh kocek lebih. Bagi orang yang nggak sabaran, duduk di angkot yang berdiam diri lama tentu bikin emosi, terlebih sedang diburu waktu. Itulah yang bikin angkot kini semakin ditinggalkan penumpangnya.

#3 Ongkos angkot yang semakin mahal

Setiap beberapa tahun, biasanya ongkos angkot akan naik. Biasanya akan ada poster di pintu angkot tentang biaya angkot sesuai treknya. Kini, penumpang banyak yang mengeluh karena ongkos angkot yang kian mahal. Seperti contoh di Pangkal Pinang, jauh dekat penumpang tetap harus membayar ongkos Rp7 ribu.

Ongkos yang mahal membuat penumpang angkot menjadi ogah untuk memakai jasa angkot, terlebih saat doi hanya menempuh jarak dekat. Daripada naik angkot, mereka lebih memilih memakai jasa ojek online yang biayanya lebih masuk akal, apalagi selalu dimanjakan dengan diskon untuk penumpang.

#4 Faktor keamanan

Beberapa angkot keadaannya sudah begitu memprihatinkan. Tidak ada perbaikan yang membuat penumpang nyaman. Selain itu, masih ada oknum sopir angkot yang mengemudi dengan ugal-ugalan sehingga bikin penumpang panik. Apalagi banyak kejadian kecopetan juga yang sering dialami penumpang angkot seperti hipnotis.

Mungkin sekarang kita akan sangat jarang melihat angkot yang penuh dengan penumpang sebab mereka kini beralih ke kendaraan pribadi atau ojek online. Ya begitulah, nasib angkot dan pengemudinya kini semakin memprihatinkan. Kita juga tidak bisa menyalahkan penumpang yang kini memiliki motor masing-masing karena mereka pun punya alasan tersendiri.

Itulah beberapa alasan mengapa kini angkot semakin ditinggalkan. Semoga ada kebijakan dari pemerintah setempat sehingga angkot bisa hidup kembali seperti sedia kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun