Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Hal yang Bikin Angkot Semakin Ditinggalkan Penumpangnya

13 November 2024   13:31 Diperbarui: 13 November 2024   13:33 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angkot kini semakin ditinggalkan penumpangnya (Unsplash/Galuh hari setiawan)

Setiap beberapa tahun, biasanya ongkos angkot akan naik. Biasanya akan ada poster di pintu angkot tentang biaya angkot sesuai treknya. Kini, penumpang banyak yang mengeluh karena ongkos angkot yang kian mahal. Seperti contoh di Pangkal Pinang, jauh dekat penumpang tetap harus membayar ongkos Rp7 ribu.

Ongkos yang mahal membuat penumpang angkot menjadi ogah untuk memakai jasa angkot, terlebih saat doi hanya menempuh jarak dekat. Daripada naik angkot, mereka lebih memilih memakai jasa ojek online yang biayanya lebih masuk akal, apalagi selalu dimanjakan dengan diskon untuk penumpang.

#4 Faktor keamanan

Beberapa angkot keadaannya sudah begitu memprihatinkan. Tidak ada perbaikan yang membuat penumpang nyaman. Selain itu, masih ada oknum sopir angkot yang mengemudi dengan ugal-ugalan sehingga bikin penumpang panik. Apalagi banyak kejadian kecopetan juga yang sering dialami penumpang angkot seperti hipnotis.

Mungkin sekarang kita akan sangat jarang melihat angkot yang penuh dengan penumpang sebab mereka kini beralih ke kendaraan pribadi atau ojek online. Ya begitulah, nasib angkot dan pengemudinya kini semakin memprihatinkan. Kita juga tidak bisa menyalahkan penumpang yang kini memiliki motor masing-masing karena mereka pun punya alasan tersendiri.

Itulah beberapa alasan mengapa kini angkot semakin ditinggalkan. Semoga ada kebijakan dari pemerintah setempat sehingga angkot bisa hidup kembali seperti sedia kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun