Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Hal yang Saya Rasakan Tinggal di Depan Kuburan

31 Agustus 2024   12:49 Diperbarui: 31 Agustus 2024   12:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kompleks pemakaman (Unsplash/Anton Darius)

Kuburan identik dengan hal-hal seram karena merupakan tempat pemakaman atau orang-orang yang sudah tidak bernyawa. Banyak orang mengatakan bahwa di kuburan banyak hantunya atau hal-hal menyeramkan lainnya. Tidak banyak aktivitas di kuburan kecuali ada orang yang berziarah ke makam keluarganya terutama saat Lebaran tiba. Sisanya sepi terlebih ketika malam hari saat suasananya hening dan gelap.

Sejak kecil saya sudah tinggal di kawasan pedesaan yang penuh dengan pepohonan. Kebetulan, rumah saya sangat berdekatan dengan kuburan tepatnya di depan langsung. Ketika membuka jendela kamar, pemandangan pertama yang saya lihat adalah pemakanan yang dikelilingi pepohonan. Dulu sebenarnya saya cukup takut dengan mitos seram di kuburan, namun lama-kelamaan sudah terbiasa.

Tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang, saya merasa cukup nyaman tinggal di depan kompleks pemakaman terlebih beberapa merupakan malam keluarga. Selama tinggal bertahun-tahun di dekat kuburan, berikut merupakan hal yang saya rasakan sebagai penghuni rumah.

#1 Tidak ada kesan horor seperti di film-film

Kalau di film-film biasanya kuburan identik dengan kesan yang seram. Apalagi kalau rumah yang ada di depan kuburan seperti pada film Pengabdi Setan di mana jasad manusia berjalan dari kuburannya masing-masing. Meskipun sudah menonton film itu, saya masih tetap merasa biasa saja meskipun rumah saya percis di depan kuburan.

Selama bertahun-tahun dari kecil hingga dewasa, saya belum pernah mengalami hal-hal horor baik di dalam rumah maupun sekitar kuburan. Saya merasa aman-aman saja karena mungkin sudah terbiasa. Intinya, sih, selalu berpikiran positif karena tidak mungkin orang yang sudah mati bisa bangkit lagi.

#2 Dilewati oleh para peziarah sudah menjadi fenomena biasa

Karena rumah saya belakangnya kuburan, jadi sudah biasa jika ada peziarah yang melewati rumah saya. Ada yang di hari-hari biasa saat si peziarah pulang dari perantauan ataupun ketika menjelang bulan Ramadhan dan saat Hari Raya Idul Fitri. Biasanya beberapa peziarah juga sering mampir ke rumah saya untuk bersilaturahmi terutama kerabat dekat atau saudara. Atau ada juga peziarah yang mampir untuk meminjam botol berisi air untuk menyiram makam.

#3 Bisa sering-sering berziarah ke makam keluarga

Kebetulan, beberapa makam di belakang rumah saya merupakan makam keluarga, salah satunya adalah mendiang ayah saya. Jika sedang di rumah terutama saat hari Jumat, bisanya saya akan menyempatkan untuk berziarah ke makam sambil membersihkan sekitar makam ayah saya. Hanya beberapa langkah saja saya sudah bisa berziarah ke makam keluarga berbeda jika makamnya di tempat yang jauh dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun