Jalur Cipatat-Padalarang adalah jalur yang biasa dilalui oleh para pengendara yang hendak menuju Bandung dari arah Sukabumi atau Cianjur. Jalur ini terkenal dengan gunung kapurnya yang tahun ke tahun semakin terkikis habis. Tidak heran jika di sepanjang jalur ini penuh dengan debu imbas dari penambangan batu kapur. Ya, mirip-mirip lah seperti salju di luar negeri. Bedanya, "salju" di sini penuh dengan polusi.
Kalau kamu hendak ke Bandung dari arah Sukabumi tentunya akan melewati jalur Cipatat-Padalarang. Di sepanjang jalan, selain kamu akan melihat pengerukan batu kapur, kamu juga akan menjumpai para pedagang peuyeum Bandung, sawo mentega atau alkesah, sampai pengrajin batu nisan yang atap-atapnya dipenuhi dengan debu akibat aktivitas dari gunung kapur.
Wajib pakai masker kalau melalui jalur ini menggunakan sepeda motor
Jalur yang menghubungkan Cipatat ke Padalarang ini identik dengan gunung kapurnya. Kiri-kanan penuh dengan debu atau abu dari proses penambangan batu kapur. Badan kendaraan yang berdebu atau berwarna putih sudah menjadi pemandangan biasa jika melalui jalur yang satu ini sebab kegiatan penambangan batu kapur yang tiada hentinya.
Maka dari itu, untuk menghindari polusi dari aktivitas penambangan batu kapur, kamu wajib mengenakan masker wajah terutama bagi para pengendara motor. Selain memakai masker, usahakan untuk menggunakan kacamata atau menutup kaca film pada helm agar mata terlindungi dari debu. Apalagi jika keadaan cuaca sedang panas-panasnya yang membuat debu semakin tebal.
Masuknya debu ke dalam mata tentunya akan membuat konsentrasi dalam berkendara menjadi terganggu sehingga meningkatkan risiko kecelakaan. Terlebih di jalur ini banyak dilewati juga oleh kendaraan-kendaraan bermuatan besar yang penuh dengan polusi sehingga cukup mengganggu pengendara di belakang.
Kurangi kecepatan karena jalur ini penuh dengan tikungan tajam dan truk buaya pengangkut batu kapur
Jika melalui jalur Cipatat-Padalarang, usahakan untuk menjaga kecepatan kendaraan. Jangan ngebut-ngebut kalau ingin selamat. Sebab, sudah banyak kasus kecelakaan yang terjadi di jalur ini karena pengendara tidak begitu menguasai medan. Tikungan yang tajam dan menanjak kerap menjadi masalah bagi setiap pengendara karena keberadaannya yang dinilai cukup mendadak setelah melewati medan yang lurus.
Meskipun jalurnya sangat lebar, tetap jangan berkendara dengan kecepatan tinggi. Selain banyak tikungan tajam, di jalur ini juga banyak berkeliaran kendaraan-kendaraan besar seperti bus, truk pengangkut pasir, sampai truk buaya yang biasa mengangkut batu kapur dari gunung kapur.
Usahakan untuk selalu fokus dalam berkendara. Jangan asal untuk menyalip apabila di depan banyak kendaraan bermuatan besar. Terlebih saat cuaca sedang hujan, usahakan kurangi kecepatan karena jalan di sini konturnya cukup licin sehingga sangat berbahaya bagi pengendara, apalagi bagi yang belum terbiasa.