Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hadirnya Influencer TikTok Menciptakan Warganet dengan Mental Pengemis

27 Juli 2024   17:40 Diperbarui: 28 Juli 2024   16:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengemis (Unsplash/Elimende Ilagella)

Mereka mengatakan yang akan mendapatkan hadiah secara cuma-cuma tersebut hanyalah orang yang telah mengikutinya. Hal itulah yang sejatinya menciptakan kaum-kaum peminta di kolom komentar TikTok. Bahkan, ada pengikut yang terang-terangan meminta sesuatu melalui DM layaknya kepada orang tua sendiri. Saya merasa cukup miris dengan fenomena tersebut.

Setiap influencer memang memiliki hak masing-masing untuk bisa mendapatkan banyak pengikut. Toh, mereka juga yang memberikan hadiah kepada pengikutnya yang beruntung. Namun, kebiasaan influencer membagi-bagikan uang secara percuma pada pengikutnya dengan cara seperti itu secara tidak langsung menciptakan semakin banyak para pemalas yang hobinya menerima belas kasihan dari orang lain.

Bukan hanya ngemis uang, kolom komentar TikTok juga penuh dengan pengemis like dan warna biru

Kolom komentar TikTok adalah seburuk-buruknya balasan terhadap sebuah kiriman. Kolom komentar Twitter atau X masih banyak yang waras. Begitu pula kolom komentar di Instagram yang masih mending meskipun ada yang cukup melenceng. Tapi, kolom komentar TikTok bikin pengin misuh karena kebanyakan tidak nyambung dengan isi kontennya.

Tidak hanya mengemis uang atau barang kepada influencer, beberapa dari mereka bahkan mengemis like sampai komentar berwarna biru. Komentar warna biru ini merupakan fitur yang bisa diketuk oleh pengguna lain untuk mengarahkan pada hasil pencarian tertentu. Mereka berlomba-lomba agar komentarnya menjadi highlight.

Kalau iseng membuka TikTok, saya sekarang lebih menghindari melihat kolom komentar karena semakin dibaca semakin bikin kesal. Daripada ketularan mental pengemis, lebih baik saya membaca komentar di Facebook yang lucu-lucu penuh dengan jokes bapack-bapack.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun