Mereka mengatakan yang akan mendapatkan hadiah secara cuma-cuma tersebut hanyalah orang yang telah mengikutinya. Hal itulah yang sejatinya menciptakan kaum-kaum peminta di kolom komentar TikTok. Bahkan, ada pengikut yang terang-terangan meminta sesuatu melalui DM layaknya kepada orang tua sendiri. Saya merasa cukup miris dengan fenomena tersebut.
Setiap influencer memang memiliki hak masing-masing untuk bisa mendapatkan banyak pengikut. Toh, mereka juga yang memberikan hadiah kepada pengikutnya yang beruntung. Namun, kebiasaan influencer membagi-bagikan uang secara percuma pada pengikutnya dengan cara seperti itu secara tidak langsung menciptakan semakin banyak para pemalas yang hobinya menerima belas kasihan dari orang lain.
Bukan hanya ngemis uang, kolom komentar TikTok juga penuh dengan pengemis like dan warna biru
Kolom komentar TikTok adalah seburuk-buruknya balasan terhadap sebuah kiriman. Kolom komentar Twitter atau X masih banyak yang waras. Begitu pula kolom komentar di Instagram yang masih mending meskipun ada yang cukup melenceng. Tapi, kolom komentar TikTok bikin pengin misuh karena kebanyakan tidak nyambung dengan isi kontennya.
Tidak hanya mengemis uang atau barang kepada influencer, beberapa dari mereka bahkan mengemis like sampai komentar berwarna biru. Komentar warna biru ini merupakan fitur yang bisa diketuk oleh pengguna lain untuk mengarahkan pada hasil pencarian tertentu. Mereka berlomba-lomba agar komentarnya menjadi highlight.
Kalau iseng membuka TikTok, saya sekarang lebih menghindari melihat kolom komentar karena semakin dibaca semakin bikin kesal. Daripada ketularan mental pengemis, lebih baik saya membaca komentar di Facebook yang lucu-lucu penuh dengan jokes bapack-bapack.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H