Saya sering melihat konten di TikTok tentang betapa seriusnya lelaki ketika menyaksikan orang yang sedang bekerja. Mulai dari lelaki yang serius memperhatikan tukang bangunan mengaduk semen ketika membangun rumah, pekerja yang memperbaiki jalan, sampai penumpang pesawat yang anteng melihat petugas bandara menurunkan muatan barang menggunakan alat berat.
Tingkah mereka membuat para kaum Hawa gemas melihatnya. Sebab, kaum Hawa bingung mengapa lelaki bisa seserius itu melihat orang yang sedang bekerja. Bahkan beberapa dari mereka ada yang anteng hingga berjam-jam melihat tukang bangunan membangun rumah. Mendengarkan suara palu dan alat bangunan lainnya membuat para lelaki merasa terhibur.
Fenomena ini tentunya menjadi hal yang cukup unik. Tidak hanya anak-anak, namun lelaki dewasa pun seakan tidak malu melakukan hal itu semua. Sebagai seorang lelaki, saya pun selalu anteng melihat kakek saya yang hobinya mengecat rumah, menggergaji kayu, dan memperbaiki bagian rumah yang sudah rusak.
Berdasarkan pengalaman pribadi, menurut saya ada beberapa alasan mendasar mengapa banyak lelaki yang senang memperhatikan orang yang sedang bekerja meskipun hal itu terkesan tidak penting.
#1 Orang-orang yang sedang bekerja menjadi tontonan yang asyik seperti sebuah pertunjukan seni
Percayalah, lelaki kalau sudah melihat hal yang menyenangkan pasti wajahnya akan serius dengan gaya tangan dipangku di dada. Hal itu mereka lakukan juga saat sedang melihat orang bekerja. Bagi mereka melihat orang yang sedang bekerja sama seperti menyaksikan sebuah pertunjukan seni yang sangat memukau.
Saya curiga pagar besi yang biasanya dipasang saat pengerjaan proyek berfungsi sebagai alat penutup agar tidak banyak lelaki yang melihat para pekerja. Kalau tidak ada pagar penutup tersebut khawatir para pekerja akan grogi karena dilihat oleh banyak orang.
#2 Lelaki senang dengan hal-hal yang berbau dengan pengerjaan sesuatu
Namanya seorang lelaki pasti identik dengan bekerja dan terus bekerja demi keluarga. Mereka rela melakukan pekerjaan apa pun untuk mendapatkan pundi-pundi uang. Maka, hal yang berbau dengan pengerjaan sesuatu akan menarik perhatian mereka.
Misalnya saja saat membeli nasi goreng yang ada di pinggir jalan, entah mengapa saya selalu senang melihat si pedagang mengaduk-aduk nasi yang dicampur dengan berbagai bumbu. Meskipun sudah disediakan kursi untuk menunggu, namun saya tidak peduli. Saya akan memperhatikan si pedagang sampai selesai membuat menu yang dipesan.