Penulis :
Dr. Ira Maerani S.H, Â M.H(Dosen FH Unissula)
Ahmad Erfan (Mahasiwa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Negeri yang begitu kaya raya, melimpah ruah.
Hasil alam yang begitu banyak, mulai dari alam dan masih banyak lagi, di kelola orang asing dan kita sebagai pribumi hanya bisa menonton pertunjukan seru nan menarik. Kita pribumi menjadi budak alias penonton sirkus, membuat kaya orang lain. Betapa asiknya kita di negeri sendiri menjadi budak, kita tengok tambang emas di timur jauh sana. indah nan luas, sahabat kita di sana menjadi penonton saja, kita harus bangkit, bangkit dari segala aspek.
Kita harus belajar untuk mengelola negeri sendiri. Kita sebagai anak muda jangan mau di perbudak di negeri sendiri, negeri ini kaya, melimpah. Ikon di dunia dengan kekayaan alam. kini semakin membaik hasil alam kita mulai pulih, tapi kawan. Terkadang kita salah memilih pemimpin.
Mereka yang memainkan caturnya sungguh elok nan cerdik permainanya, tanpa di sadar negeri ini mulai hancur dengan manusianya sendiri. Lalu bagaimana kedepanya jika negeri ini masih di keruk habis oleh penghuninya sendiri, bagaimana manusia yang lain, yang hidupnya beradu dengan terik matahari. Kita anak muda bangkit ayo bangun negeri ini, sembuhkan tempat tinggal kita. Negeri ini sangat kaya sayang jika pengelolanya tidak ada. Jika memikirkan solusi kita lah anak muda solusi dari permasalahan ini, kita harus berani berfikir, mengkritik dengan baik.
Suatu saat nanti mungkin 10 sampai 15 tahun lagi negeri yang di perjuangkan dengan darah dan nyawa ini akan menjadi negeri yang sangat kaya dan memimpin dunia di kanca ekonomi, dengan pemimpin yang elok dan cerdas di dorong anak mudanya yang kritis. salam dari anak muda di negeri yang kaya raya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H