Klub kebanggaan masyarakat Papua, Persipura Jayapura yang saat ini bermain di Pegadaian Liga 2 2024/2025 sudah memainkan empat laga di putaran pertama.Â
Tim berjuluk Mutiara Hitam yang baru memulai latihan dua hari jelang bergulirnya Pegadaian Liga 2 musim ini membuat tim yang sudah memborong empat gelar Liga 1 Indonesia ini nampak belum menunjukkan kemistrinya dalam memainkan permainan cantik Samba Brazil dari Indonesia ini.Â
Semua publik Indonesia bahkan Asia sudah mengetahui seperti apa tim Persipura di era jamannya yang selalu ditakuti oleh lawan-lawannya.Â
Ketika di musim 2021/2022 degradasi dari Liga 1, tim dari Ufuk Timur Indonesia ini semakin tenggelam dan tumpul taringnya dalam bertarung di Pegadaian Liga 2.
Sejauh ini di putaran pertama Pegadaian Liga 2 2024/2025 Tim yang terbentuk pada tahun 1963 sudah memainkan empat laga namun belum mampu bersaing dengan sesama timn di Grup C.Â
Berikut lima catatan Persipura di pekan ke empat yang sungguh sangat tidak sesuai seperti yang diharapkan.Â
1. Baru Peroleh Satu Poin
Persipura sudah memainkan empat laga baik dua laga home dan dua laga away, namun Ian Kabes dan kolega baru memperoleh satu poin.Â
Satu poin yang diperoleh kemarin (6/10/2024) ketika mampu menahan imbang 0-0 tuang rumah Gresik United di Stadion Tuban Sport Center, Jawa Timur.Â
Tiga laga sebelumnya Persipura hatrick kekalahan yakni kalah 1-0 dari Rans Nusantara (away), 2-1 dari Persibo Bojonegoro (home) dan 1-0 dari Persela Lamongan (home).Â
Hasil yang tidak sesuai fakta klub sebesar Persipura yang selalu bantai lawan-lawannya apalagi jika bermain di kandang sendiri. Hasilnya inipun nampak berbeda dibandingkan musim lalu yang saling sikut menyikut untuk merebut puncak klasemen.
2. Hanya Mencetak Satu Gol
Catatan berikutnya yang tidak sesuai harapan yakni di empat laga yang sudah dimainkan, Persipura hanya mencetak satu gol. Gol tersebut di cetak oleh winger muda Ramai Rumakiek kala Persipura kalah 2-1 dari Persibo Bojonegoro di Stadion Mandala, Jayapura.Â
Sebenarnya permainan Persipura mulai membaik namun tim Mutiara Hitam ini sulit membuat peluang emas bahkan finishing pemain depan pun tidak sempurna di beberapa laga terakhir.Â
Walaupun sudah mendatangkan Boaz Solossa dari Persewar Waropen dan didukung oleh beberapa penyerang handal yang merupakan eks pemain timnas seperti Ramai Rumakiek, Gunansar Mandowen dan Marinus Manewar namun tetap saja sulit mencetak gol ke gawang lawan.Â
3. Butuh Striker
Memainkan empat laga dan baru hanya mencetak satu gol menunjukkan Persipura serius darurat striker. Hal ini menunjukkan statistik yang negatif bagi Persipura.Â
Persipura butuh striker haus gol yang mematikan didepan gawang lawan, mampu menciptakan peluang emas bahkan menjadi predator haus gol.Â
4. Butuh Playmaker
Kebutuhan akan sosok pengaturan permainan di lapangan tengah atau playmaker sampai saat ini diperlukan, bahkan hal ini sudah disuarakan sejak musim lalu.Â
Persipura saat ini belum memiliki playmaker handal untuk bisa mengatur ritme permainan tim, pemberi assist dan jitu penendang bola mati.Â
Sosok-sosok seperti Eduard Ivakdalam, Zarahan, Roberthino, Todd Ferre, bahkan Imanuel Wanggai sampai saat ini belum ditemukan dalam skuad saat ini.Â
Tak adanya sosok playmaker membuat permainan tim asal Papua ini bermain tak beraturan. Hal ini membuat Persipura sulit menciptakan peluang emas di depan gawang bahkan di empat laga terakhir ini Persipura mines menembak on target yang baik gawang lawan.Â
5. Evaluasi Manajemen
Sejak beberapa musim terakhir ini Persipura masih dipegang oleh orang yang sama sejak berjayanya di Liga 1, degradasi ke Liga 2 bahkan saat ini terkeok-keok di Liga 2 bahkan yang lebih parah selalu terlambat di setiap musimnya dalam mempersiapkan tim. Hal ini menunjukkan kepengurusan tim wajib di evaluasi.Â
Beberapa tim besar di Liga 1 bahkan di liga Eropa pun banyak tim melakukan perombakan manajemen karena kinerja yang kurang baik, hasilnya tim tersebut berjaya bahkan meraih gelar.Â
Untuk Persipura pun sudah mulai didesak agar manajemen saat ini mengundurkan diri dari kursinya dan serahkan kepada orang yang bisa serius mengurus Persipura.Â
Beberapa pengamat pertandingan Liga Indonesia pun menilai kelemahan Persipura dan hancurnya Persipura saat ini dikarenakan kinerja manajemen yang tidak becus.Â
Itulah lima catatan Persipura di pekan ke empat Pegadaian Liga 2 Indonesia 2024/2025.
Persipura akan kembali memainkan laga pekan kelimanya kala menghadapi tuan rumah Deltras Sidoarjo pada 11 Oktober mendatang. Akankah Boaz Solossa dan kolega meraih hasil positif dan mengubah posisinya di klasemen sementara? Tentu menjadi hal yang menarik bagi tim Mutiara Hitam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H