Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Buruh - Akun Baru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Muhammad Tahir Mengritik PSSI karena Lebih Mengandalkan Pemain Naturalisasi

2 April 2024   08:55 Diperbarui: 2 April 2024   09:10 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Tahir | foto PSBS Biak

Skuad Timnas Indonesia saat ini terus di kritik oleh sejumlah pemain-pemain lokal. Racikan ala Shin Tae-yong di nilai melupakan pemain lokal dan lebih mengandalkan pemain naturalisasi. 

Saat ini di Timnas senior Indonesia terakhir melawan Vietnam pada 26 Maret lalu terisi oleh 9 pemain naturalisasi yakni Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Justin Hubner, Thom Haye, Ivar Jenner, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Marc Klok dan Sandy Walsh.

Walaupun hasil pertandingan sangat baik dibawah tangan Shin Tae-yong yang mengandalkan pemain-pemain naturalisasi, namun tetap saja memuai kritik karena melupakan pemain lokal dan tidak mengembangkan kualitasnya. 

Salah satu pemain lokal, Muhammad Tahir merupakan salah satu dari sekian pemain lokal yang terus menyuarakan ketidakadilan PSSI yang lebih mengutamakan pemain naturalisasi dibandingkan pemain lokal. 

Pemain yang sukses mengantarkan PSBS Biak juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1 ini terang-terangan menyebutkan kualitas pemain naturalisasi 11 banding 12 dengan pemain lokal. Ia pun optimistis jika pemain naturalisasi diadu dengan pemain lokal, pemain lokal yang akan memenangkan pertandingan. 

"Sekarang terlalu banyak pemain naturalisasi di skuad Timnas Indonesia. Kasihan kita mengadakan kompetisi di dalam negeri, gunanya buat apa?," kata Muhammad Tahir belum lama ini. 

"Kita cuma kalah dari mereka (pemain naturalisasi) mainnya di luar negeri, sedangkan kami di dalam negeri, kalah itu saja. Kalau kualitas kami 11 banding 12 dengan mereka. Coba saja PSSI kalau mau bikin uji coba antara pemain lokal dan naturalisasi. Kami bisa menang," lanjut gelandang 30 tahun ini. 

Pemain berdarah Makassar ini pun mengungkapkan semua pemain lokal punya keinginan untuk membela Timnas Indonesia, saat ini tinggal tunggu waktu saja. 

"Lambang di dada garuda merupakan sebuah kebanggaan yang menjadi alasan pemain lokal bakal memenangkan pertandingan. Siapa pemain yang tidak mau main di Timnas. Cuma tinggal nunggu waktu saja," tangkas pemain yang mengawali karier di Persipura junior dan PON Papua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun