Skuad Timnas Indonesia saat ini terus di kritik oleh sejumlah pemain-pemain lokal. Racikan ala Shin Tae-yong di nilai melupakan pemain lokal dan lebih mengandalkan pemain naturalisasi.Â
Saat ini di Timnas senior Indonesia terakhir melawan Vietnam pada 26 Maret lalu terisi oleh 9 pemain naturalisasi yakni Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Justin Hubner, Thom Haye, Ivar Jenner, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Marc Klok dan Sandy Walsh.
Walaupun hasil pertandingan sangat baik dibawah tangan Shin Tae-yong yang mengandalkan pemain-pemain naturalisasi, namun tetap saja memuai kritik karena melupakan pemain lokal dan tidak mengembangkan kualitasnya.Â
Salah satu pemain lokal, Muhammad Tahir merupakan salah satu dari sekian pemain lokal yang terus menyuarakan ketidakadilan PSSI yang lebih mengutamakan pemain naturalisasi dibandingkan pemain lokal.Â
Pemain yang sukses mengantarkan PSBS Biak juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1 ini terang-terangan menyebutkan kualitas pemain naturalisasi 11 banding 12 dengan pemain lokal. Ia pun optimistis jika pemain naturalisasi diadu dengan pemain lokal, pemain lokal yang akan memenangkan pertandingan.Â
"Sekarang terlalu banyak pemain naturalisasi di skuad Timnas Indonesia. Kasihan kita mengadakan kompetisi di dalam negeri, gunanya buat apa?," kata Muhammad Tahir belum lama ini.Â
"Kita cuma kalah dari mereka (pemain naturalisasi) mainnya di luar negeri, sedangkan kami di dalam negeri, kalah itu saja. Kalau kualitas kami 11 banding 12 dengan mereka. Coba saja PSSI kalau mau bikin uji coba antara pemain lokal dan naturalisasi. Kami bisa menang," lanjut gelandang 30 tahun ini.Â
Pemain berdarah Makassar ini pun mengungkapkan semua pemain lokal punya keinginan untuk membela Timnas Indonesia, saat ini tinggal tunggu waktu saja.Â
"Lambang di dada garuda merupakan sebuah kebanggaan yang menjadi alasan pemain lokal bakal memenangkan pertandingan. Siapa pemain yang tidak mau main di Timnas. Cuma tinggal nunggu waktu saja," tangkas pemain yang mengawali karier di Persipura junior dan PON Papua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H