Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Buruh - Akun Baru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Filosofi Nenek Moyang Suku Sentani Terkait Munculnya Fenomena Avere di Tengah Danau Sentani

17 Desember 2023   14:34 Diperbarui: 17 Desember 2023   14:37 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan beberapa beberapa foto dan video yang dibagikan dibeberapa akun media sosial terkait munculnya daratan luas di tengah-tengah Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. 

Danau yang memiliki luas 104 kilometer persegi itu memang menyimpan banyak hal mistis termasuk salah satunya daratan yang muncul di tengah-tengah danau. 

Tepatnya diantara kampung Atamali, Kampung Abar, Kampung Khameyaka dan Kampung Babo pada siang hari tiba-tiba suatu daratan seluas lapangan futsal muncul di tengah-tengah danau dan ini menjadi daya tarik masyarakat sekitar namun juga membuat merinding beberapa warga yang belum pernah melihat hal ini secara langsung, karena hal ini membuat air danau keruh dan daratan yang memiliki tanah hitam. 

Jika melihat teori geologi, pengangkatan daratan karena faktor tektonik membuat daratan yang bisa muncul. Tak hanya tektonik, tenaga seisme atau gempa bumi juga bisa mengakibatkan pengangkatan dan lipatan kulit bumi karena pergerakan lempeng bumi yang terus bergerak yang turut mengundang fenomena alam dari dalam bumi. 

Namun, pengangkatan daratan secara tiba-tiba dari tengah Danau Sentani ini ternyata bukan bagian dari tenaga tektonik ataupun seisme. Sesuai informasi dari beberapa orangtua bahwa fenomena ini sering terjadi namun dalam kurun waktu yang lama baru bisa melihat hal seperti ini. 

Sesuai filosofi nenek moyang bahwa hal ini berkaitan dengan kepercayaan animisme. Munculnya daratan yang secara tiba-tiba di tengah Danau Sentani memiliki roh atau jiwa yang memberi tanda buruk bagi masyarakat sekitar. 

Masyarakat Sentani secara adat di pimpin oleh Ondoafi yang memiliki kekuasaan tertinggi selalu dikaitkan dengan hal ini. 

Munculnya daratan secara tiba-tiba di Danau Sentani ini nenek moyang sering menamakan dalam bahasa Sentani yaitu Avere.

Nampak dari dekat fenomena Avere muncul di tengah-tengah Danau Sentani | Dokpri
Nampak dari dekat fenomena Avere muncul di tengah-tengah Danau Sentani | Dokpri

Sesuai kepercayaan nenek moyang masyarakat Sentani bahwa fenomena Avere tak bisa ditebak kapan muncul, kadang 20 tahun atau lebih sesuai keinginannya. Fenomena Avere ini muncul di tengah-tengah Danau Sentani memberikan tanda tidak baik bahwa akan ada Ondoafi ataupun kepala suku yang akan meninggal.

Walaupun kepercayaan nenek moyang ini belum bisa dipertanggungjawabkan secara teori namun mereka tetap percaya akan hal itu. Namun secara sederhana masyarakat yang sudah tidak percaya hal terdahulu itu melihat secara nyata bahwa wilayah munculnya fenomena Avere tidak ada kaitannya dengan hal mistis. Tempat munculnya fenomena Avere merupakan wilayah lumpur, baik di darat maupun dalam air. 

Karena wilayah lumpur, sehingga membuat beberapa tanah yang sudah tidak kuat ataupun tidak ada lagi akar rumput danau yang menahannya sehingga mudah terlepas dari induknya dan terangkat dan terapung di tengah-tengah Danau Sentani. Sering dalam jumlah yang sedikit, adakalanya dalam jumlah yang banyak sehingga muncul dan terapung seperti lapangan futsal di tengah-tengah Danau Sentani.

Lumpur ini tak tahan lama, dengan proses berjalannya waktu akan hancur. Ada yang tenggelam kembali, ada hancur bersama air dan sebagian hanyut ke daratan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun