JAYAPURA - Klub bersejarah Liga Indonesia Persipura Jayapura kini diujung tanduk. Nasibnya tak jelas dalam keikutsertaan pada Liga 2 musim 2023/2024.
Manajemen klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut hingga saat ini masih vakum dalam menyambut kompetisi.Â
Masalah finansial menjadi pemicu utama status Persipura saat ini. Hingga saat ini Manajemen Persipura masih terus berharap kedua sponsor lamanya PT Freeport dan Bank Papua.Â
Hingga saat ini dana kas Persipura yang masih kosong bakal berdampak pada keikutsertaan Persipura di Liga 2 yang bakal bergulir pada 10 September mendatang.Â
Ketua BCN 1963 Supporter Persipura Tribun Utara Capo Angky dalam rilisnya kepada media mengaku kecewa dengan Manajemen Persipura yang tidak bisa menggunakan dana sendiri untuk mempersiapkan tim tetapi masih berharap sponsor.Â
"Ketua Umum sebagai pemilik saham seharusnya bisa mengeluarkan uang di awal untuk mempersiapkan tim menghadapi liga 2 sambil menunggu kejelasan dari pihak sponsor. Tim Persipura Jayapura padahal statusnya sudah menjadi PT Persipura Papua 1963 tetapi kenapa masih terus bergantung dan berharap kepada pihak sponsor setiap awal musim, padahal sebenarnya di awal musim itu mereka sebagai pemilik saham yang harus berkorban dan sokongan dana dari pihak sponsor tinggal melengkapi kebutuhan tim untuk musim yang akan berjalan," ujar Capo Angky, Rabu (23/8/2023).Â
"Tidak selayaknya manajemen PT Persipura Papua 1963 yang mempunyai masalah rumah tangga yang sebenarnya harus di selesaikan oleh pihak manajemen sendiri, tetapi sangat di sayangkan hal ini menjadi konsumsi publik. Apakah Manajemen sengaja membuang bola liar di tengah-tengah para pecinta Persipura sebagai alat untuk menekan pihak sponsor," tambahnya.Â
Capo Angky mewakili semua supporter Persipura menilik pesan agar ada perombakan pada tubuh manajemen Persipura agar bisa mendapatkan kepercayaan kembali dari pihak sponsor.Â
"Sampai saat ini yang kami ketahui pihak sponsor mencoba menahan diri karena sudah sedikit resah dengan pihak Manajemen Persipura dari tahun ke tahun selalu dengan situasi yang sama, maka dengan itu mungkin saja ada keinginan dari pihak sponsor untuk menunggu kesadaran dari Manajemen PT Persipura Papua 1963 untuk Persipura perombakan di dalam tubuh manajemen, kalau pandanggan kami dari suporter melihat hal ini sebenarnya juga harus di lakukan oleh PT. Persipura Papua 1963 agar bisa kembali mengambil kepercayaan pihak sponsor yang sudah mulai pudar kepada pihak manajemen Persipura, " pesannya.Â
Capo Angky juga berharap agar manajemen Persipura cepat bergerak membangun komunikasi dengan sponsor agar bisa menyelamatkan klub kebangangan masyarakat Papua.Â