Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Buruh - Akun Baru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketua BDC: Ada Kejanggalan Antar Bank Papua dan Persipura

4 Agustus 2023   10:23 Diperbarui: 4 Agustus 2023   10:24 2994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAYAPURA - Problem Persipura dan sponsor utamanya Bank Papua terus berlanjut. Faktor utamanya terkait pelaporan pertanggungjawaban keuangan musim 2022-2023 yang hingga kini belum diserahkan oleh pengelolanya yakni eks manajer Yan Parmenas Mandenas yang saat ini sudah menjabat sebagai Komisaris dan Manajer PSBS Biak. 

Hal tersebut menjadi hambatan besar bagi persiapan Persipura saat ini untuk mengikuti kompetisi Liga 2 musim 2023-2024.

Keprihatinan tersebut direspon oleh Ketua Black Danger Community (BDC) Persipura Jansen Kareth yang merasa ada kejanggalan dan aneh ditubuh Bank Papua. 

"Jujur sebagai pecinta Persipura kami prihatin dengan kondisi saat ini, kami beberapa hari ini berdiskusi dan seperti menemukan kejanggalan atau keanehan dari apa yang terjadi antara Bank Papua dan Persipura. Yang buat kami heran adalah, kok Bank Papua tenang-tenang saja dalam situasi ini, kenapa Bank Papua tidak ambil jalur hukum atas kejadian belum adanya laporan pertanggungjawaban keuangan dari Persipura ?" tegas Jansen Kareth kepada awak media dalam jumpa pers, Jumat pagi (4/8/2023). 

Ketua BDC Persipura itu mempertanyakan masalah ini merupakan sebuah pelanggaran tetapi mengapa Bank Papua tidak bertindak melalui jalur hukum. 

"Kemudian kenapa OJK selaku Pengawas atas kinerja Bank Papua juga tidak lakukan apa - apa ? Padahal jelas ini sebuah pelanggaran, ada apa dibalik ini ? Kalau Bank Papua tenang-tenang saja berarti ini bukan sebuah masalah, terus kenapa Persipura tidak dibantu ? Kalau ini sebuah masalah kenapa tidak ada tindakan ril, kan bisa dituntut secara hukum, karena sudah lewat batas penyerahan laporan kalau dasarnya adalah Perjanjian Kerja Sama." ujarnya. 

"Atau jangan-jangan sebenarnya laporan itu sudah diserahkan diam-diam kepada Bank Papua tanpa sepengetahuan Persipura ? Kalau itu benar berarti Bank Papua memang sudah tidak mau bantu Persipura tapi gunakan alasan laporan, kita bisa menduga seperti itu kan ?" tambahnya. 

Jansen Kareth berharap antara Persipura dan Bank Papua harus sama-sama mencari solusi agar masalah ini tidak berkembang. 

"Kita berharap pikiran yang lahir dari diskusi-diskusi kami ini bisa segera dicarikan solusi oleh Bank Papua agar tidak terus berkembang dan larut. Kalau punya hati untuk Persipura silahkan pikirkan langkah terbaik dan cepat, tapi kalau sudah tidak punya hati lagi ya tidak bisa dipaksakan, Bank Papua tidak bersalah, Bank Papua itu badan usaha, tapi siapa yang duduk dan menjabat disana yang menggerakkan semuanya." harapnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun