Persiapan Persipura Jayapura dalam menyambut kompetisi Liga 2 musim 2023-2024 bakal menemui kendala besar.
Selain persiapan tim yang kurang maksimal karena ini sudah memasuki pertengahan bulan Juli sedangkan Liga 2 bakal bergulir pada 3 September mendatang yang artinya persiapan Persipura kurang baik dalam menyambut kompetisi musim depan.
Tak hanya persiapan, kendala utama Persipura dalam menyambut kompetisi Liga 2 musim depan bakal menemui jalan buntu karena masalah sponsor yang belum jelas.
Persipura Jayapura yang notabenenya selalu disponsori oleh PT Freeport Indonesia dan Bank Papua kemungkinan buruk bakal mundur dan batal bekerjasama kembali.
Alasan jelas dari kedua sponsor ini yang kemungkinan bakal membatalkan kerjasama untuk musim 2023-2024, masalah pertanggungjawaban penggunaan anggaran musim lalu hingga saat ini belum diserahkan kepada pihak sponsor oleh manajemen Persipura menjadi pemicu utamanya.
Perlu diketahui bahwa pada musim lalu Bank Papua menggelontorkan dana kepada Persipura untuk berlaga di kompetisi Liga 2 sebesar Rp 5 miliar dan PT Freeport Indonesia sebesar Rp 4 miliar, dan juga tambahan sponsor lain dari PT Ulam Laut Nusantara sebesar Rp 3 miliar.
Namun nahasnya hingga kini laporan penggunaan anggaran musim lalu dari manajemen Persipura kepada sponsor belum saja diserahkan. Â
Dampak negatif tentu saja bakal diterima oleh Persipura yakni pemutusan kerjasama dari sponsor utama mereka.
Jika pemutusan kerjasama terjadi maka tentu resiko akan dialami oleh manajemen yang harus mencari jalan lain dalam satu bulan ini mencari sponsor.
Saat ini bisa dikatakan Persipura vs Sponsor, antara kepercayaan dari pihak sponsor dan tanggungjawab yang harus diselesaikan oleh klub berjuluk Mutiara Hitam dalam waktu dekat ini. Kira-kira rayuan apa yang akan digunakan manajemen untuk kembali meluluhkan hati sponsor agar bisa mendapatkan kepercayaan?