Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Musisi - Memanfaatkan Waktu untuk Menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Manfaat waktu untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketua DPW Barikade Papua Sangat Menyayangkan Aksi Aliansi BEM SI Kemarin

12 April 2022   15:18 Diperbarui: 12 April 2022   15:55 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran didepan Gedung MPR/DPR RI di Senayan Jakarta kemarin, Senin (11/4/2022). Aksi Izin ini adalah sebagai bentuk penolakan tiga periode masa jabatan Presiden dan wacana penundaan Pemilu 2022.

Mahasiswa mendesak DPR RI agar tidak menggunakan haknya untuk mengamandemen UUD 1945 yang mengatur penundaan pemilu dan mencanangkan tiga periode masa jabatan Presiden Republik Indonesia.

Namun disamping aksi ini, terjadi sesuatu yang tidak terpuji atau tidak menggambarkan nilai mahasiswa. Hal ini bisa dikatakan ketika seorang pegiat media sosial, akademikus dan juga dosen UI Ade Armando yang dikeroyok membabi buta sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

Hal ini mendapat perhatian dari Ketua DPW Barikade Provinsi Papua Yulianus Dwaa dan kawan-kawan. Melalui Konferensi Pers tadi sore (12 April 2022) di Jayapura, ia mendesak agar Polri mengungkapkan aktor pengeroyokan terhadap Ade Armando karena ini merusak nilai demokrasi.

"DPW Barikade 98 Provinsi Papua mendesak Polri mengungkapkan aktor dibalik demokrasi dan pengeroyokan terhadap Ade Armando pada 11 April 2022 kemarin dan didepan gedung DPR RI. Karena ini mencederai nilai demokrasi serta tidak menghormati rekan-rekan umat Islam yang sedang menjalankan Ibadah Puasa," ujar Yulianus Dwaa.

Unjuk rasa yang mengharapkan presiden Jokowi agar undur dari kepemimpinannya bahkan meminta tidak ada periode ketiga. Yulianus Dwaa menambahkan bahwa presiden Jokowi merupakan pemimpin yang demokratis melalui program yang menyentuh dan menjawab persoalan-persoalan masyarakat Indonesia.

"Jokowi adalan pemimpin yang demokratis dan merakyat melalui program-program yang sangat menyentuh persoalan-persoalan rakyat bahkan berani mengambil resiko merubah kebijakan pembangunan yang selama ini Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris terbukti harga BBM satu harga sampai di tanah Papua. Baru di masa kepemimpinan Jokowi, bahkan membuka keterisolasian dengan jalan-jalan trans Papua yang menghubungkan antar kabupaten-kota yang dahulunya hanya bisa menggunakan transportasi udara," tambah Yulianus Dwaa ketua DPW Barikade Provinsi Papua.

Di samping meminta Polri untuk untuk mengungkapkan pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando dan mengapresiasi kinerja presiden Jokowi, dalam penutup konferensi pers Yulianus Dwaa mengatakan bahwa Barikade Provinsi Papua menolak sikap yang bertentangan dengan demokrasi, pancasila dan UUD 1945 serta menjaga Indonesia dari tangan-tangan yang menyesatkan anak-anak bangsa.

"Barikade 98 Papua menolak sikap-sikap yang bertentangan dengan demokrasi, pancasila dan UUD 1945, serta berkomitmen mengawal demokrasi dan menjaga info dari tangan-tangan dan pikiran yang menyesatkan anak-anak bangsa dari kelompok-kelompok yang haus kekuasaan, yang terkesan anarkis dengan menghembuskan siasat busuk yang merusak citra pemerintah Jokowi," tutup Dwaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun