Alfredo Vera merupakan salah satu pemain dan pelatih tersukses di liga Indonesia. Siapa yang kenal dia, sejak menangani beberapa klub profesional di liga 1 kini namanya begitu melekat di jajaran pelatih asing terbaik di Indonesia.
Namun sayang, kepiawaiannya dalam menangani beberapa klub kini ia diliputi dengan tanggung jawab besar, salah satunya menangani tim asal Papua Persipura Jayapura.
Sejak ditunjuk oleh Mutiara Hitam tanggal 21 November 2021 menggantikan Jacksen Tiago, saat itu ia dipaksakan untuk merubah nasip Persipura yang kian merana di dasar klasemen liga Indonesia musim 2021-2022 dengan pemain seadanya.
Permasalahan Persipura Jayapura yang kian merana sejak cederanya beberapa pemain, terpapar Covid-19 yang berdampak pada sangsi diterima dari Komdis PSSI menjadi biang kerok kegagalan Persipura musim ini.
Tetap saja ada mafia dalam sepakbola nasional dan juga tercorengnya sepakbola gajah yang nampak pada pertandingan Barito Putera vs Persib Bandung (31/03/2022) yang berdampak pada degradasinya tim kebesaran masyarakat Papua.
Disamping permasalahan dan degradasinya tim Persipura tidak lepas dari sang arsitek Alfredo Vera dalam mengoles beberapa pemain biasa menjadi luar biasa. Sebut saja Ramai Rumakiek, Gunansar Mandowen, Brian Fatari, Donny Monim, Ricky Cawor, Â Horota, Ansanay, dan lainnya.
Ada satu hal yang tak akan dilupakan dari pelatih berpaspor Argentina ini kalah memainkan laga terakhir dengan mengalahkan Persita Tangerang 3-0 tanpa balas, hal ini membuat Alfredo Begitu kegirangan karena selain menang hasil Barito Putera juga ketinggalan 0-1 dari Persib Bandung.
Namun ketika Barito Putera menyamakan skor menjadi 1-1, hal ini membuat Alfredo Vera terdiam dan termenung dipinggir lapangan. Bahkan yang lebih menyedihkan, pelatih berusia 49 tahun ini meneteskan air matanya ketika konferensi pers usai pertandingan (31/03/2022).
"Saya hanya ingin bicara tim ini sangat luar biasa," tutup Alfredo Vera diiringi tangisan dan meninggalkan ruang konferensi pers.
Tangisannya menandakan betapa sedihnya Alfredo Vera yang tidak bisa mengamankan tim kebanggaan masyarakat Papua di liga 1.