Hasil demi hasil yang diraih tim kebanggaan asal Papua Persipura Jayapura memicu kemarahan yang tidak bisa disembunyikan lagi.
Dari Beberapa pertandingan yang sudah diraih, Persipura hanya raih 1 kemenangan saat berjumpa Persiraja Banda Aceh dengan skor 2-1 sisanya seri dan kebanyakan mengalami kekalahan yang dinilai tidak pantas diraih oleh tim sebesar Persipura.
Mengapa tidak, kelelahan demi kekalahan diraihnya membakar amarah Persipuramania, ditambahkan keluarnya dua pemain senior Boaz Solossa dan Yustinus Pae menjadi-jadi kemarahan suporter.
Suporter yang mendiami bumi cenderawasih mengamuk dan demo terlebih-lebih meminta dua permintaan khususnya harus terpenuhi karena tidak mau melihat tim berbintang empat harus mengalami hal-hal negatif di liga Indonesia.
Permintaan pertama, manajer Persipura Jayapura Ridwan Bento Madubun harus turun dari kursinya. Elemen suporter Persipura Jayapura menilai tren negatif Mutiara Hitam musim ini tak lepas dari kinerja manajemen yang buruk dan tidak jelas, khususnya pada sosok Ridwan Bento Madubun selaku manager tim.
Tercatat, semenjak Bento mengantikan posisi Rudi Maswi selaku manager tim, Mutiara Hitam belum pernah meraih prestasi layaknya satu dekade lalu.
Terkini, Persipura Jayapura harus terjebak dalam jurang degradasi, dengan posisi juru kunci dan harus mengalah melihat tim-tim yang sebenarnya dibawah Persipura harus diatas klasemen sementara.
Bukan alasan, kendala dan permasalahan dalam tim baik internal maupun eksternal tidak pernah memberikan penjelasan kepada suporter.
Mereka meminta petinggi PT Freeport Indonesia, Frans Pigome yang disepakati untuk maju menggantikan peran Bento Manubun.
Dinilai bahwa Frans Pigome selaku Vice Presiden Papuan Affairs Departemen PT Freeport Indonesia adalah orang yang tepat membangun Persipura saat ini.
Permintaan kedua, pelatih Jacksen Tiago harus turun atau dipecat. Karena tidak berkutik saat tim mengalami kekalahan bahkan selalu salah menggantikan pemain bahkan dinilai minim taktik.