Seperti lagu yang dipopulerkan oleh Edo kondologit, Papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi. Orang asli Papua, orang non Papua yang lahir besar di Papua bahkan orang yang sudah pernah ke Papua pasti tahu bawah lagu tersebut nyata dan bukan hoax. Sebagai contoh nyata perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia bahkan dunia PT. Freeport merupakan perusahaan penghasil emas terbaik di dunia. Bayangkan di tahun 2021 saja perusahaan yang berpusat di Mimika ini sudah mengantongi Rp 133,2 triliun.
Selain emas, tembaga, batu bara, tanah Papua juga menghasilkan salah satu kayu terbaik dengan nilai jual yang sangat tinggi bahkan masyarakat biasa yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak berpendidikan tetapi jika menekuni mencari kayu ini saja pasti sudah sangat kaya dan penghasilannya bisa mengalahkan direktur PT. Freeport.
Ia kayu tersebut ialah kayu gaharu. Kayu gaharu dengan nama latin Aquilaria malaccensis merupakan kayu yang harum baunya dengan berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dari marga atau genus Aquilaria, terutama A. malaccensis. Resin ini digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi) karena berbau harum.
Ada beberapa daerah di Indonesia khususnya di Papua yang memang penghasil terbaik dari kayu gaharu ini, seperti kabupaten Mappi, Kabupaten Mamberamo, kabupaten Boven Digoel, dan beberapa wilayah di selatan Papua.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hasil jualan kayu gaharu ini memiliki nilai ekonomis yang sama dengan harga emas. Jika dijual biasanya dihitung berdasarkan ons. Seperti di kabupaten Mappi satu ons kayu gaharu seharga Rp.300.000,- hingga Rp.500.000,-. Hal ini yang membuat seluruh masyarakat kabupaten Mappi bahkan sebagian besar bekerja sebagai pencari kayu gaharu, dan jangan kaget bila seorang ASN yang mempunyai gaji pun kadang tidak puas dan ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencari gaharu dibandingkan bekerja di kantor.
Berikut ada Vidio cara pencarian dan pembersihan kayu gaharu yang dilakukan oleh masyarakat kabupaten Mappi sebelum di pasarkan.
Didukung dengan wilayah Papua yang murni kental alam hutannya membuat masyarakat dengan mudah menemukannya. Dalam pencarian di hutan bisa memakan waktu berhari-hari, minggu, bahkan bulan tergantung keberuntungan dari individu tersebut, dan terkadang masyarakat tidak menetapkan di kampung, mereka lebih banyak menetap di hutan bersama keluarga untuk mencari kayu gaharu.
Selain masyarakat lokal masyarakat dari luar kabupaten Mappi, luar Papua bahkan dari luar Indonesia datang ke wilayah ini untuk mencari dan menggantungkan hidupnya di gaharu. Bayangkan dari luar Indonesia seperti dari China sudah hidup dan berbaur dengan masyarakat lokal di kampung - kampung dan sebagai pembeli gaharu langsung dari masyarakat lokal. Dan masyarakat lokal sendiri yang hidupnya masih di tengah hutan namun jangan tanya soal isi dompetnya terlebih yang  menekuni pekerjaan ini.
Akhir - akhir ini komodi kayu gaharu semakin menurun jumlahnya, akibat terlalu banyak yang mencarinya dan juga akibat pembabatan hutan atau ilegal logging besar - besaran di Papua. Untuk mengantisipasi hal ini masyarakat kabupaten Mappi mulai membudidayakan tanaman gaharu agar bisa dinikmati oleh anak cucunya.
Perlu diketahui kayu gaharu ini memiliki banyak manfaat makanya tak heran jika harga fantastis. Manfaat dari kayu gaharu setelah diproduksi dapat digunakan sebagai:
1. Bahan pembuatan parfum,
2. Obat - obatan,
3. Diolah untuk aromaterapi,
4. Bahan untuk kebutuhan religius, dan
5. Dapat membuat kulit kita menjadi awet muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H