Kompetisi liga 2 menjadi hal nyata yang wajib dijalani oleh Persipura Jayapura. Notabenenya sebagai jendela di liga 1 Indonesia terpaksa harus degradasi di musim lalu.
Musim 2021-2022 menjadi musim terberat Persipura dan harus degradasi ke liga 2 bersama Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh. Ini menjadi sejarah, kompetisi liga 1 musim 2022-2023 tanpa perwakilan klub dari pulau Sumatera dan Papua.
Kini dampaknya mulai terasa, akibat bermain di liga 2, belasan pemain lokal Papua secara resmi meninggalkan Persipura.
Musim 2022-2023, Yustinus Pae kolega harus bermain di liga 2, namun bukan hanya Persipura saja, ada dua saudaranya yang sama-sama berasal dari Papua yaitu Persewar Waropen dan PSBS Biak yang akan berjuang bersama untuk naik ke liga 1 Indonesia.
Beberapa hari terakhir, antara Persipura dan Persewar Waropen seperti bertanding sebelum kompetisi liga 2 bergulir, apa itu ?
Ada dua hal yang ditandingi dan yang menjadi perbedaan antara kedua klub ini, seperti:
1. Perekrutan Pelatih;
Ada sosok nama Eduard Ivakdalam yang menjadi perebutan antara Persipura dan Persewar. Jika dilihat dari histori, sosok kak Edu (sapaan akrab Eduard Ivakdalam) memang menjadi ikon penting Mutiara Hitam saat ia berkarir sebagai pemain profesionalnya.
Sosok yang berposisi sebagai playmaker ini menjadi raja assist di Persipura, berkat kegemilangannya membuat Persipura berhasil membawa piala liga ke tanah bumi cendrawasih.
Setelah pensiun, kak Edu tetap melanjutkan karir di dunia olahraga dan sebagai pelatih. Salah satu klub yang ia sudah tangani ialah Persewar.