Mohon tunggu...
Erent Santoso
Erent Santoso Mohon Tunggu... profesional -

Do Small Things with Big Love

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Polisi Siap Melayani Siapa ?

12 Desember 2012   02:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1355279792842086939

Di jalan, terutama di perempatan sering kita lihat bertaburan spanduk yang berlogo Polisi Republik Indonesia, dengan semboyan yang sangat berjiwa professional dan bersifat bijak sebagai pengayom masyarakat, “Kami Siap Melayani Anda”. Dalam hati saya bangga,Polisi telah responsif terhadap perubahan jaman dan tuntutan masyarakat dalam memasuki tata kelola Negara yang sedang mereformasi di segala bidang.

Anekdot lama seperti jangan pernah lapor polisi jika kamu kehilangan ayam karena kamu akan kehilangan kambing, setidaknya akan punah ditelan profesionalitas polisi. Urusan dengan polisi itu rumit dan banyak pengeluaran macam-macam yang ujungnya duit, seharusnya sedikitpun tak terbesit karena polisi telah siap melayani masyarkat. Sebelum kaki melangkah menuju Polsek berhitunglah dahulu sampai seberapa uang di kocek, semestinya mayarakat tidak lagi ragu, karena itu perilaku polisi masa lalu. Kini polisi siap melayani anda, masyarakat.

Harus diakui sebuah keberanian dan tekad yang besar dari polisi untuk mencanangkan slogan “Kami Siap Melayani Anda”. Saya hanya membayangkan begitu alot dan membutuhkan pemikiran yang panjang bagi jajaran polisi sebelum mengedarkan slogan “kami Siap Melayani Anda”. Saya membayangkan seperti sebuah perusahaan yang sedang melaunching produk, begitu diperhitungkan sedetail mungkin dari kata demi kata, dan makna apa yang tersirat dan tersurat. Dampak apa yang terjadi bila moto telah di gelar di masyarakat, konsekwensi apa yang harus dicerminkan didalam produk………pokoknya difikir secara matang sebelum tayang.

Saat ini fakta di jalan, agaknya sudah tak ada lagiistilah pritt….jigo, karena yang ada prittttt goban. Tak ada lagi lempar bungkus korek apidari sopir truk, yang ada lempar bungkus rokok dipinggir jalan tol. Tapi mungkin ini hanya sebuah proses yangperlu dimaklumi, karena mereka kan polisi lalulintas, terlalu banyak dijalan demi mengemban tugas prajurit sehingga belum sempat diskusi tentang arti melayani.

Fakta lain, kok masih ada polisi yang tidak melayani namun justru menyotronijanjinya, ketika salah satu jendral terperangkap kasus korupsi dan menjadi bidikan KPK.Slogan polisi menjadi lupa dan murka dengan cara membabi buta berusaha menarik penyidik dengan dalih kasus lama yang belum usai.  Untung pak Beye turun tangan sebagai pawang dengan japa manteranya yang mujarab “tidak tepat waktu dan cara”

Dan yang baru saja terjadi dalam kasus perseteruan PSSI dan gerombolan KPSI, polisi memang membuktikan slogannya “Siap Melayani Anda”, buktinya pada saat yang bersamaan gerombolan KPSI melenggang kumpul-kumpul di hoteldengan nyaman tanpa gangguan.

Sementara PSSI yang sedang berjuang, mendapat hambatan dengan sewenang-wenang menggembok pintutanpa rasa malu. Bukankah seharusnya polisi melayani dengan cara mengawal konggres dan memantau apabila terjadi kekacauan, polisi dengan mudah menciduk karena PSSI pasti cuma bicara-bicara dan duduk. Apa yang dikawatirkan terhadap kemanan Negara jika konggres PSSI berjalan? Akankah terjadi kekacauan Negara?

Rupanya pak polisi salah pilih melayani. Atau mungkin masih harus menelusuri kembali filosofi melayani. Karena akan berakibat fatal bila arti “Kami Siap Melayani Anda”tidak dapat memberi pengertian kepada masyarakat yang mutlak, tetapi menimbulkan persepsi yang bias kemana-mana.

Apalagi apabila kalau seperti ini………. Pemahaman menjadi beda pak………..

[caption id="attachment_214033" align="alignnone" width="590" caption="Diambil dari : http://i160.photobucket.com/albums/t198/giriondeadline/d7dea128.jpg"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun