Lengkaplah sudah perilaku buruk dunia sepakbola Indonesia. Bersatu atau tidak bersatunya PSSI, ternyata belum juga memberi aroma segar bagi dunia sepakbola Indonesia.Dari hari kehari masih terasa miris apabila memantau berita seputar sepakbola Indonesia.
Belum tuntas berita tentang pencatutan uang saku untuk punggawa Timnas yang dilakukan oleh Harbiansyah, kini lebih miris lagi dua asisten pelatih Pelita Bandung Raya Adjat Sudradjat dan Hermansyahmemukul Pelatih Daniel Darko Janackovic .
BOLAINDO.com - Pelatih asal Prancis berdarah Serbia itu mendapat pukulan dari Adjat dan Hermansyah, Minggu 24 Maret lalu. Darko dikabarkan tidak membalas perbuatan kedua asistennya tersebut.
Manajemen PBR enggan memastikan keributan yang melibatkan tim pelatih. Namun, PBR memutuskan untuk menonaktifkan Adjat dan Hermansyah.
“Keduanya dinonaktifkan untuk mendinginkan suasana tim yang sempat agak memanas akibat kesalahpahaman antara mereka dengan Darko,” ujar Direktur Utama PT Kreasi Performa Pasundan, Ali Fachri.
Ali khawatir jika persoalan ini dibiarkan berlarut-larut bisa mengganggu kondisi tim. Terlebih PBR akan menggadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya pada lanjutan ISL, Rabu 27 Maret 2013.
Kendatipun manajemen PBR bertindak cepat, namun sangat disayangkan peristiwayang memalukan masih juga mewarnai prestasi buruk dunia sepakbola Indonesia.Bukan saja terkesan tidak fair play, namun tindakan pemukulan terhadap pelatih merupakan perilakuyang tak berpendidikan.
Apa yang pernah terungkap oleh Hamka Hamzah yang akan menampolin pemain asing, kini seniornya yang sudah menjadi asisten pelatih, Adjat Sudradjat dan Hermansyah, seolah mendapat inspirasi dari Hamka Hamzah dan benar-benar menampolin pelatih asing. Alamakkkkk.... kalau sering mendengar di sepakbola Indonesia terkadang mendapat bonus olahraga karate, kungfu dan film action, kini pelatih sepakbola Indonesia tidak hanya melatih bola, namun bonusnya melatih tinju.
Dengan peristiwa demi peristiwa yang tak patut dipertontonkan dan memalukan, seharusnya kini seluruh insan sepakbola sadar bahwa sepakbola Indonesia tidak hanya terpuruk dalam hal ranking dan prestasi, tetapi moral sepakbola Indonesia berada pada titik nadir dan tentu saja semakin banyak PR yang harus segera dibenahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H