Menjelang pertandingan terakhir antara Indonesia melawan Malaysia yang akan diselenggarakan besokmalam, suasana semakin panas. Malaysia dalam posisi sulit, karena harus berhadapan dengan musuh bebuyutan Indonesia dengan nilai penuh agar aman lolos ke babak berikutnya.
Sadar akan posisinya, boleh kiranya berburuk sangka terhadap upaya Malaysia dalam meraih kemenangan dengan cara tidak fair. Pengalaman buruk tahun lalu, para pendukung Malaysia tidak hanya sekedar mendukung timnya, namun dengan tanpa rasa malu melakukan terror laser mengarah mataMarcus Horizon agar konsentrasi terganggu.
Bahkan pada Piala AFF 2012 yang diselenggarakan di kandang Malaysia, Timnas telah mendapat perlakuan terror sejak dari pertandingan perdana saat melawan Laos. Sebuah terror yang tidak tanggung-tanggung yaitu dengan bernyanyi Indonesia itu anjing secara bersama-sama. Sebuah nyanyian yang perlu persiapan agar terdengar rapi dan kompak. Fakta di youtube sangat kompak.
Kurang puas dengan terror mental, terror fisikpun dilakukan dengan menyerang penonton Indonesia paska pertandingan usai. Pertanyaannya, bentuk terror apalagi yang akan diluncurkan oleh Malaysia ketika pertandingan berjalan? Sulit dibayangkan dan sulit ditebak, mengingat Malaysia paling cerdik dalam hal melakukan teror terhadap Indonesia. Cara-cara terorpun banyak hal telah diperagakan oleh Malaysia, bagai bangsa tak beradab dan tak kenal pendidikan.
Berdasarkan perhelatan Piala AFF 2010 dan 2012 boleh dibilang penonton Malaysia lebih berahklak purba dibanding penonton Indonesia. Untuk itu Indonesia sudah seharusnya bangga karena celaan tak bermartabat tidak harus kita balas dengan bobot celaan yang sepadan.
Apa arti kemenangan apabila diraihnya dengan kecurangan, apa arti juara bila ditempuh dengan menghalalkan segala cara.
Bagi Timnas Garuda, terror sudah menjadi sarapan pagi yang selalu datang silih berganti setiap hari. Berbulan-bulan dendang tekanan dari bangsa sendiri telah menyertai disetiap persiapan dan latihan.
Tentu saja takaran terror lebih menyakitkan bila dilakukan oleh bangsa sendiri. Mulai dari fitnah, pelintiran, boikot, sabotase, pelecehan oleh kaum penentang Timnas, rasa-rasanya lebih dahsyat dibanding terror yang di tebar oleh Malaysia.
Timnas Garuda kali ini telah berhati besi, tak mudah dipatahkan dan tak gampang dirobohkan. Semangat juang dilapangan tak pernah mengenal menyerah. Sampai titik keringat penghabisan kaki tak berhenti berlari,dan dalam kondisi kritis masih nafsu menjebol gawang lawan.Inilah hasil tempaan timnas yang datangnya tanpa disengaja. Gerombolan penentang timnas yang selalu menebar serangan agar Indonesia gagal mengirim kesebelasan, namun justru timnas menuai mental bertandingyang perkasa.
Ini semua memberi inspirasi bagi pendukung Timnas Garuda, bahwa tak ada yang perlu di ragukan atas kesiapan mental Garuda.Mereka akan terbang tanpa mengenal lelah. Sekali sayap terkembang, tak akan ada angin badai yang mampu melerai timnas dalam meraih kemenangan. Dan tak ada alasan pula bagi kita untuk emosi dengan berbuat tak terpuji. Biarlah yel-yel bar-bar dari negeri seberang menghiasi sejarah perjuangan Timnas Garuda. Karena kelak mereka pasti akan malu bila didengar oleh anak cucu.
Dukung terus Timnas…………
Garuda Gapailah Prestasi :
http://www.youtube.com/watch?v=pwcBfm7XkMM
http://www.4shared.com/mp3/xM0S816Z/GARUDA_GAPAILAH_PRESTASI.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H