Mohon tunggu...
Erens Dimu Heo
Erens Dimu Heo Mohon Tunggu... -

Menulis adalah kekuatan dasyat yang paling mengagumkan. Karena kita tidak perlu menjadi presiden dulu untuk didengar dan menjadi milyuner untuk memberi, serta menjadi Superman untuk menolong rakyat tertindas. Namun, oleh tulisan bisa kita dibenci, bahkan dibunuh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nantang Indonesia, Ribuan Warga Israel Foto Bugil

17 September 2011   23:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 9953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Lebih dari 1.000 orang yang tampil tanpa busana alias bugil, mengapung di Laut Mati, sebagai upaya promosi agar laut itu masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Photo: AFP"][/caption]

Bila di Indonesia, baru-baru ini Gubernur DKI jakarta, berkaitan dengan fenomena pemerkosaan di angkot, melarang perempuan mengenakan rok mini untuk menghindari aksi pemerkosaan, --mungkin pak Gubernur DKI Jakarta sempat berpikir, secara umum (berkesimpulan? Atau sudah mafhum?) para lelaki disana adalah berkarakter pemerkosa, sehingga menyalahkan atau menekankan para perempuan untuk tak memakai rok mini, (rasanya para TKW Indonesia di Arab Saudi patut bangga dengan Indonesia-nya, karena di Indonesia, DKI Jakarta khusunya, para lelakinya baru memerkosa bila melihat perempuan memakai rok mini, berbeda dengan lelaki Arab Saudi yang masih juga rame-rame perkosa TKW sekalipun berpakaian hingga menutupi wajah serta telapak tangan maupun kaki sekalipun!)--, di Israel sebaliknya, malah rame-rame bugil! Seperti diberitakan Kompas, lebih dari 1.000 warga Israel berpartisipasi dalam hajatan foto bugil bersama di sebuah lokasi rahasia di Laut Mati, Israel, Sabtu (17/11/2011) pagi. Proyek tersebut bertujuan mempromosikan laut yang berkadar garamtinggi itu untuk masuk dalam daftar tujuh keajaiban alam dunia, November nanti. Untuk sesi pemotretannya dikerjakan oleh fotografer terkenal AS berdarah Yahudi, Spencer Tunick, yang telah berpengalaman mengerjakan beberapa proyek foto bugil rame-rame semacam itu, seperti di lokasi gletser, Swiss dan Sydney Opera House di Australia. Sekalipun untuk tujuan wisata, proyek foto bugil massal itu sendiri telah menimbulkan silang pendapat di Israel. Para politisi Yahudi Ortodoks menolak tegas proyek itu karena dianggap sebagai perilaku "Sodom dan Gomorrah". Mereka bahkan mengancam akan mengambil langkah hukum untuk menghentikan pekerjaan Tunick. Sementara tokoh masyarakat setempat telah memperingatkan akan menelepon polisi untuk membubarkan kegiatan yang dianggap melecehkan masyarakat setempat. Sementara itu, Tunick yang pada jumpa pers sebelumnya memaklumi silang pendapat itu, dia mengungkap kesediaan seseorang dari negara tertentu berfoto bugil menandakan tingkat keterbukaan negara tersebut. "Di beberapa tempat, pekerjaan ini menjadi lebih kontroversial, sementara di beberapa tempat lain proyek ini dianggap sebagai tes tentang kebebasan, keterbukaan, dan penghargaan terhadap hak di negara tersebut," bertekat akan terus melanjutkan proyek kontroversial tersebut. Walaupun demikian dia tidak mengabaikan ancaman pembubaran dari masyrakat setempat, caranya dengan merahasiakan lokasi serta waktu pemotretan itu sampai saat-saat terakhir. Namun Tunick telah menetapkan harinya, yakni hari Sabtu, dimana pada hari tersebut, diperkirakan kaum ortodoks Yahudi bakal tidak mampu berbuat apa-apa, sebab hari Sabtu atau Sabbath, bagi Yahudi ortodok adalah hari libur dari segala aktifitas. Saat itu mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah-rumah sembahyang. "Itu alasan saya memutuskan mengerjakan proyek ini hari Sabtu, sehingga tak seorang pun akan berada di dekat lokasi dan melihat orang bugil dari jarak setengah mil dan merasa dilecehkan," ujar Tunick. Sesi pemotretan itu sendiri, nantinya, direncanakan berlangsung sekitar dua jam, dimana lokasinya diperkirakan tak jauh dari Mineral Beach. Lokasi itupun tak jauh dari lokasi kota Sodom dan Gomorrah. Ari Frucht, aktivis yang memprakarsai kampanye Laut Mati sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam dunia, mengatakan proyek pemotretan Tunick ini diharapkan bisa memunculkan kesadaran masyarakat tentang kondisi lingkungan di Laut Mati dan mendorong pemerintah Israel berbuat sesuatu. Kegiatan ini tidak terlepas dari kondisi Laut Mati yang semakin memprihatinkan, karena saban tahun permukaan laut tersebut terus turun sedalam satu meter. Bahkan dibeberapa titik, garis pantainya telah menyusut hingga satu kilometer ke tengah laut. Menurut para pakar lingkungan, Laut Mati terancam kering pada tahun 2050, kecuali ada gerakan besar-besaran untuk menyelamatkan lingkungan di sekitarnya. Spencer Tunick mungkin saja belum membaca berita soal fenomena pemerkosaan di atas angkot-nya Indonesia, akibat para lelakinya melihat perempuanya ber-rok mini --sampai-sampai pak Fauzi Bowo larang perempuan memakai rok mini--, kalo dia sempat baca-baca itu berita, dia bakal teriak (sok tau aja), hai Indonesia, lihat nih, di Israel, negara yang di bilang tak bermoral, boleh bilang gitu, tapi tak ada pemerkosaan walau lihat perempuan ber-rok mini di angkot, bahkan bugil sekali pun! Nb. Saya percaya pak Fauzi Bowo tidak lagi mencari-cari kambing hitam atau memamerkan watak kita sebagai bertemperamen buruk muka cermin dibelah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun