Keberhasilan pasukan khusus Angkatan laut Amerika Serikat Navy Seal dalam mengendus keberadaan pendiri sekaligus pimpinan jaringan teroris terbesar dunia, Al Qaeda, pada 1 Mei lalu, memang pantas mendapatkan pujian tinggi, setidaknya dari presiden AS, Barack Obama dan mungkin juga pujian yang sama datang dari semua anda-anda yang membenci cara-cara "teroris" yang selalu begitu entengnya melakukan pembunuhan massal pada tempat-tempat yang layak untuk tidak membunuh. Sekalipun diakui, ada juga puluhan atau bahkan ratusan juta orang yang sangat sedih bahkan dendam atas kematian Osama yang dianggap sebagai pahlawan, idola, bahkan sebagai inspirator utama yang perlu diteladani sepak terjangnya ketika mengotaki serta mendanai berbagai serangan berdarah mematikan terhadap setiap mereka yang tidak sejalan dengan kepercayaan yang dianutnya, ada beberapa hal mengejutkan yang terkuak pasca kematian pria yang kerab secara vulgar menunjukan kebenciannya terhadap semua produk-produk -yang secara halus disebut Barat- kafir ini. Seperti dilansir berbagai media, sejumlah rahasia kehidupan pemimpin Al-Qaidah ini, satu per satu mulai terkuat, yang bagi sebagian orang bisa dikatakan sebagai kemunafikan. Diantaranya bisa, membuat kita terkaget-kaget. Sebut saja, ada kemungkinan lelaki Arab yang diagung-agungkan sebagai pejuang Islam ini doyan mengisap ganja. Ini dibuktikan dengan ditemukannya tanaman ganja di kediaman sang buronan nomor satu Amerika Serikat ini. Tanaman yang juga kerab ditemukan di daerah serambi Mekkah-nya Indonesia - Aceh itu, ditanam di antara kol dan tomat. Namun ada yang berspekulasi, Bin Ladin yang disebut-sebut mati syahid itu bisa saja mengisap ganja sebagai bagian dari pengobatan penyakit ginjal yang dideritanya sejak beberapa tahun terakhir. Pakistan, salah satu negara Islam yang menarik perhatian Barat oleh maraknya kegiatan terorisme disana, sejauh ini memang menjadi salah satu tempat perdagangan obat bius terbesar di Asia, termasuk ganja. Meski begitu, dibanding ganja, opium lebih populer di negara yang sering dituduh India ikut membekingi berbagai kegiatan terorisme di negara Mahatma Gandhi itu. Saban tahun, uang haram yang berputar dalam perdagangan obat terlarang di Pakistan bisa mencapai US$ 4 juta. Rahasia berikutnya yang tak kalah mengejutkan, adalah bahwa keluarga Bin Ladin ternyata juga sangat menggemari produk Barat, seperti Coca Cola, Pepsi, dan es krim. Padahal, pria keturunan Arab Saudi yang dituduh sebagai otak dibalik serangan 11 September 2001 yang berhasil menghancurleburkan menara kembar WTC, salah satu simbol kemajuan Amerika Serikat ini dikenal sangat anti produk-produk berbau Barat, semacam AS. Anjum Qaisar, pemilik sebuah toko yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari tempat kediaman terakhir Bin Ladin di kota Abbottabad, Pakistan, mengungkap cerita lain. Dikatakan dua pemuda kurir Bin Laden selalu berbelanja di tokonya, yang meski hanya berjarak 150 meter dari sana, namun keduanya tidak pernah jalan kaki. Bila ke toko tersebut, kedua kurir tersebut selalu menggunakan Mitsubishi Pajero atau Suzuki. "Belanjaannya pun banyak, cukup untuk 10 orang," ungkap Qaisar. Sekarang, menurut dia, pelanggan misterius itu sudah tidak ada lagi disana. Tetangga misteriusnya itu pada 1 Mei lalu sudah diserbu pasukan komando Angkatan laut Amerika Serikat Navy Seal. Lima penghuninya, selain Bin Ladin sendiri yang dinyatakan tewas tertembak, juga termasuk putranya, Khalid, serta dua orang kurir dengan panggilan aliasnya Arshad Khan dan Tariq Khan, serta salah satu istri kurir tersebut juga ikut tewas dalam insiden yang mengejutkan Pakistan sendiri. Sementara penghuni yang selamat, diantaranya istri dan seorang putri Bin Ladin, yang kini ditahan pihak intelijen Pakistan untuk diinterogasi lebih lanjut. Dan bisa saja kejutan seperti pada Noordin M. Top yang diduga kerab disodomi, bila didasari keanehan bentuk duburnya, atau politisi partai anti porno-pornoan -PKS, sang pendekar anti pornografi yang justru kedapatan tengah asik nonton video porno di tengah persidangan DPR-RI, "kemunafikan" semacam itu bisa saja terkuak dari sosok sang "syuhada" Bin Laden yang dipuja jutaan orang itu. Bisa saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H