Mohon tunggu...
Erens Dimu Heo
Erens Dimu Heo Mohon Tunggu... -

Menulis adalah kekuatan dasyat yang paling mengagumkan. Karena kita tidak perlu menjadi presiden dulu untuk didengar dan menjadi milyuner untuk memberi, serta menjadi Superman untuk menolong rakyat tertindas. Namun, oleh tulisan bisa kita dibenci, bahkan dibunuh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi Bakar Serta Perobekan Al-Quran Mewarnai Peringatan 11/9

12 September 2010   18:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:17 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi pembakaran al-Quran benar-benar terjadi di Amerika serikat pada peringatan 9 tahun serangan 11 September, namun pelakunya bukan oleh pendeta Terry Jones, melainkan oleh dua penginjil Evangelis di Nashville, negara bagian Tennessee AS, Sabtu (11/9). Seperti disiarkan Rusia Today, kedua penginjil Evangelis itu menuang minyak lalu membakar kitab suci umat islam tersebut. Salah satu dari mereka, Bob Old, dalam pidatonya mengatakan Islam sebagai agama palsu. Selain aksi pembakaran al-Quran, aksi perobekan al-Quran pun turut mewarnai peringatan 9 tahun serangan 11 September, ketika sekelompok Kristen Konservatif Amerika melancarkan aksi tersebut di depan Gedung Putih. Satu-satunya alasan mengapa mereka tidak membakar al-Quran itu karena di tempat tersebut tak diizinkan menyalakan api, kata salah seorang dari enam aktivis kelompok itu. Kelompok aksi tersebut ingin mengakhiri "cerita bahwa Islam adalah agama yang cinta damai," sebab menurut mereka, serangan 11 September 2001 yang menewaskan 3000 nyawa itu dilakukan oleh kelompok muslim radikal berdasarkan al-Quran. Aksi tersebut berjalan dibawah pengawasan ketat polisi. Sekalipun polisi tidak melakukan tindakan penangkapan, namun pihak keamanan Amerika itu mencatat nama para aktivisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun