Aksi pembakaran al-Quran benar-benar terjadi di Amerika serikat pada peringatan 9 tahun serangan 11 September, namun pelakunya bukan oleh pendeta Terry Jones, melainkan oleh dua penginjil Evangelis di Nashville, negara bagian Tennessee AS, Sabtu (11/9). Seperti disiarkan Rusia Today, kedua penginjil Evangelis itu menuang minyak lalu membakar kitab suci umat islam tersebut. Salah satu dari mereka, Bob Old, dalam pidatonya mengatakan Islam sebagai agama palsu. Selain aksi pembakaran al-Quran, aksi perobekan al-Quran pun turut mewarnai peringatan 9 tahun serangan 11 September, ketika sekelompok Kristen Konservatif Amerika melancarkan aksi tersebut di depan Gedung Putih. Satu-satunya alasan mengapa mereka tidak membakar al-Quran itu karena di tempat tersebut tak diizinkan menyalakan api, kata salah seorang dari enam aktivis kelompok itu. Kelompok aksi tersebut ingin mengakhiri "cerita bahwa Islam adalah agama yang cinta damai," sebab menurut mereka, serangan 11 September 2001 yang menewaskan 3000 nyawa itu dilakukan oleh kelompok muslim radikal berdasarkan al-Quran. Aksi tersebut berjalan dibawah pengawasan ketat polisi. Sekalipun polisi tidak melakukan tindakan penangkapan, namun pihak keamanan Amerika itu mencatat nama para aktivisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H