Mohon tunggu...
Eren hNt
Eren hNt Mohon Tunggu... Wiraswasta -

I'm only an ordinary woman with an ordinary life.. Homestayeren.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[SRINTIL] Namaku Srintil

22 Agustus 2014   23:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:49 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namaku Srintil, tentu itu bukan nama asliku, itu cuma namaku di dunia maya, dunia penuh tipu daya, dunia penuh kepalsuan cinta. Dunia maya tempatku berpetualang, tempat aku menenggelamkan diri seharian, tempat aku narsis narsisan lalu menuai pujian dan rayuan. Dunia yang penuh pria hidung belang, tempat dimana banyak suami yang mengaku masih bujangan atau duda kesepian.

Di dunia maya ini aku mengenal Rudi, Rahmat, Haryo, Eric, Vincent, Alex, dan banyak pria lain. Mereka sibuk menebar pujian, rayuan dan kata sayang. Ah, siapa yang peduli, kata sayang di dunia maya tak ubahnya sapaan "hai, apa kabar", yang bisa diucapkan tanpa perasaan. Kata "kamu cantik", diucapkan kepada semua wanita yang siapa tau salah satunya akan terbuai lalu terperdaya dan jatuh dalam dekapannya, dekapan di dalam angan tentu, karena dunia maya memang tak saling menyentuh.

Srintil, begitu mereka memanggilku, akun facebookku seperti botol madu yang dipenuhi kumbang dan kupu kupu. Akun instragamku seperti wadah gula penuh semut yang berkerumun tergila gila. Kulit kuning langsat dengan mata bulat, hidung mancung dan bibir yang tersungging manisnya senyum. Rambut hitam panjang dan dada yang lumayan besar. Mereka tergoda, terpedaya, mereka aku tipu mentah mentah.

Aku bukanlah aku, keindahanku di dunia maya bukan kenyataan di dunia nyata. Aku cuma seonggok manusia tak berguna yang mencari kesenangan dari sebuah kepura-puraan, entah sampai kapan. Mungkin sampai nanti jika aku merasa telah bosan atau nafas telah habis tanpa helaan, tapi yang pasti, bukan sekarang!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun