[pelangi di bawah air terjun Coban Jahe, foto: dok grup Bolang]
Minggu, 14 februari 2016, Bolang (Blogger Kompasiana Malang) melakukan kunjungan ketiga tempat yang berbeda, yaitu ke peternakan sapi milik bpk Erwin, air terjun Coban Jahe, dan Candi Jago. Bolang memang mempunyai agenda berkumpul rutin setiap bulan yang dimanfaatkan untuk mempererat persaudaraan antar sesama anggota, menambah pengetahuan, juga ajang refreshing bersama. Sebenarnya jadwal yang sudah kami susun menyebutkan bahwa di tanggal itu kami akan melakukan kunjungan ke kebun jagung milik salah seorang anggota Bolang yaitu mas Rahman. Namun sayang, jagung di kebun beliau belum siap panen hingga kami harus mengubah lokasi kunjungan.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah peternakan sapi terintegrasi milik pak Erwin di desa Jabung, kecamatan Pakis, kabupaten Malang. Selain berdiskusi dengan pemilik peternakan, kami juga sempat makan siang di tempat ini. Menunya, nasi bakar buatan mbak Lilik dan susu coklat fermentasi hasil produksi dari peternakan pak Erwin sendiri. Nikmat!
Air Terjun Coban Jahe
Dari peternakan sapi, kami melanjutkan perjalanan ke air terjun Coban Jahe. Kegiatan seperti inilah yang paling penulis sukai, karena selain bisa mengeksplorasi keindahan alamnya, kami juga bisa mengenalkan tempat wisata yang selama ini belum begitu dikenal oleh masyarakat luas.
Mendengar nama Coban Jahe, hal pertama yang terlintas di pikiran penulis adalah sebuah air terjun yang dikelilingi oleh hamparan kebun jahe, sangat menarik. Tapi setelah sampai di tujuan, penulis malah tidak menemukan kebun jahe seperti yang penulis pikirkan.
Nama air terjun Coban Jahe ternyata diambil dari bahasa jawa "pejahe" yang artinya meninggal dunia. Konon, tempat ini merupakan arena pertempuran antara tentara Indonesia di bawah pimpinan Ali Mustopo melawan tentara Belanda. Prajurit yang gugur dalam pertempuran itu dimakamkan sekitar 100m dari air terjun, yang kemudian dijadikan area Taman Makam Pahlawan Kali Jahe.Â
Air terjun Coban Jahe atau biasa juga disebut sebagai air terjun Begawan, terletak di dusun Begawan, desa Pandansari lor, kecamatan Jabung, kabupaten Malang. Jarak air terjun ini dari Kota Malang sekitar 23km, atau sekitar 1jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Akses jalan dari Kota Malang ke desa Pandansari lor relatif bagus. Tapi, sekitar 1,5 Km sebelum masuk ke air terjun, akses jalan bisa dikatakan rusak parah. Jalan makadam (batu yang ditata) yang rusak disana sini juga jalan yang masih berupa tanah, becek dan licin di musim penghujan dan berdebu di musim kemarau. Beruntung pada saat kami berkunjung kesana cuaca sedang cerah, tapi toh kendaraan harus melaju pelan dan sangat berhati hati. Pemandangan alam di kanan kiri jalan sangat indah dinominasi oleh lahan pertanian warga juga hutan alami milik perhutani. Hal ini membuat kami tidak begitu mempedulikan rusaknya jalan.