Mohon tunggu...
Eren hNt
Eren hNt Mohon Tunggu... Wiraswasta -

I'm only an ordinary woman with an ordinary life.. Homestayeren.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kemeriahan Hari Jadi Kota Batu ke-15

17 Oktober 2016   18:11 Diperbarui: 18 Oktober 2016   02:22 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Edi Rumpoko (kemeja putih) melayani permintaan warga berfoto bareng| Dokumentasi pribadi


Apa yang terjadi jika seorang vokalis band bertukar posisi dengan seorang wali kota? Jawabnya adalah sebuah kehebohan yang sangat menghibur. Inilah yang terjadi pada peringatan hari jadi Kota Batu yang ke-15, senin 17 Oktober 2016.

Walikota Kota Batu, bapak Edi Rumpoko, yang sebelumnya berjoget bersama penonton yang notabene warga kota Batu di depan panggung, tiba tiba naik ke atas panggung dan mengajak sang vokalis band "Tahu Brontak", Adam, untuk bertukar baju yang menjadi simbol pertukaran posisi jabatan di antara mereka berdua. Penonton pun tergelak saat melihat Adam yang biasanya slengean, tiba tiba membuat sikap siaga karena telah menjadi walikota Kota Batu. Kehebohan semakin menjadi saat bapak Edi Rumpoko yang tengah menjadi "Adam", memberikan beberapa pertanyaan kepada sang walikota baru yang dijawab dengan guyonan guyonan ringan dan membuat penonton tergelak.


Edi Rumpoko ( kemeja kotak kotak) bertukar baju dengan vokalis band Tahu Brontak| Dokumentasi pribadi
Edi Rumpoko ( kemeja kotak kotak) bertukar baju dengan vokalis band Tahu Brontak| Dokumentasi pribadi
Dalam memperingati hari jadi Kota Batu yang ke-15 ini, walikota Kota Batu memang ingin berada di tengah tengah masyarakat yang dipimpinnya tanpa membuat jarak dengan mereka. Mungkin itu sebabnya kenapa upacara peringatan hari jadi Kota Batu bukannya dilaksanakan di pusat pemerintahan kota Batu yang biasa disebut Block Office, namun dilaksanakan di sebelah alun alun kota Batu yang ramai. Setelah upacara, walikota Batu kemudian memberikan penghargaan yang berupa piagam dan uang tunai senilai 10 juta rupiah kepada warga kota Batu yang berprestasi dan berhasil membawa nama baik kota Batu di tingkat provinsi maupun nasional.

Bapak Edi Rumpoko (kemeja putih) melayani permintaan warga berfoto bareng| Dokumentasi pribadi
Bapak Edi Rumpoko (kemeja putih) melayani permintaan warga berfoto bareng| Dokumentasi pribadi
Ulang tahun kota Batu juga dimeriahkan dengan kirab tumpeng dan budaya yang diikuti oleh 19 desa dan 5 kelurahan yang tergabung di wilayah kota Batu. Kirab tumpeng dan budaya diawali dari block office menuju alun alun kota Batu.

Di alun alun kota Batu juga diadakan pesta rakyat yang cukup meriah. Pemkot Batu sebagai penyelenggara acara, menyediakan makan gratis bagi masyarakat yang ikut merayakan hari ulang tahun kota Batu. Ada sekitar 5000 porsi diberikan cuma cuma kepada warga. Sayangnya saat penulis sampai di lokasi, makanan gratisan sudah habis tak bersisa dan penulis terpaksa beli sendiri, hiks.

Pesta rakyat di alun alun juga diramaikan dengan pagelaran seni budaya lokal seperti kesenian Jaranan, Bantengan, dan Reog Ponorogo. Penampilan band Tahu Brontak menjadi penutup kemeriahan perayaan HUT kota Batu. Sederhana namun meriah, begitulah tag line yang diusung dalam perayaan hari jadi Kota Batu ke-15 kali ini.

Salah satu kreasi tumpeng peserta kirab tumpeng| Dokumentasi pribadi
Salah satu kreasi tumpeng peserta kirab tumpeng| Dokumentasi pribadi

Salah satu peserta kirab budaya| Dokumentasi pribadi
Salah satu peserta kirab budaya| Dokumentasi pribadi
Masyarakat yang ikut merayakan ulang tahun kota Batu mengaku merasa senang dan bahagia karena selama 15 tahun menjadi sebuah Kota otonom yang setingkat dengan kabupaten, perkembangan kota Batu terhitung sangat pesat. Kota Batu yang semula tidak begitu dikenal, belakangan menjadi begitu terkenal sebagai kota wisata yang menjadi jujugan wisatawan saat musim libur tiba.

Kota Batu sendiri awalnya hanya sebuah kecamatan kecil yang masuk di wilayah kabupaten Malang. Pada tanggal 17 Oktober 2001, kota Batu resmi memisahkan diri dari kabupaten Malang dan menjadi sebuah kota otonom dengan 3 kecamatan, yaitu kecamatan Batu, kecamatan Bumiaji, dan kecamatan Junrejo. Walikota Batu, bapak Edi Rumpoko yang dibantu wakilnya, bapak Punjul Santoso, dipercaya berhasil membawa kemajuan yang signifikan bagi kota Batu hingga dikenal luas di penjuru tanah air.

alun alun kota Batu| Dokumentasi pribadi
alun alun kota Batu| Dokumentasi pribadi
Di momen hari jadi Kota Batu yang ke-15 kali ini, baik pemerintah maupun masyarakat kota Batu berharap agar kota Batu semakin maju, kesejahteraan masyarakat semakin meningkat, dan industri pariwisata yang ada di kota Batu bisa membawa kemajuan bagi perekonomian warga kota Batu. Juga tak lupa harapan agar kemajuan kota Batu dibarengi dengan kesiapan mental warga Batu agar terhindar dari pengaruh buruk seperti narkoba ataupun budaya luar yang menggerus budaya lokal masyarakat. Dirgahayu The shining Batu, let's shine!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun