Kesenian Barongsai Kemarin, Minggu 2 Februari 2014, merupakan hari raya Imlek ketiga. Biasanya warga Hongkong memang merayakan Imlek selama 3 hari berturut turut. Aku sendiri yang selama 3 hari sejak malam pergantian tahun sudah disibukkan dengan kegiatan masak memasak, diperbolehkan untuk libur. Yang pertama aku pikirkan untuk menghabiskan hari libur adalah tidur seharian setelan 3 malam bekerja sampai lewat tengah malam. Tapi telpon dari teman mengurungkan niat itu, dia mengajakku untuk pergi ke daerah Lam Tsuen untuk melihat Festival Perayaan Imlek di area Pohon Harapan. Disamping karena meskipun sudah 10 tahun di Hongkong dan aku belum pernah satu kalipun melihat perayaan tahunan itu, aku mengiyakan ajakannya juga agar aku punya bahan tulisan untuk Kompasiana, hehehe. Dari tempat tinggalku aku cukup naik kereta api sekitar 15 menit dan melanjutkannya dengan bis besar 63R dari stasiun kereta api Taipo Hui ke Lam Tsuen yang menghabiskan waktu hanya sekitar 10 menit, bis ini cuma tersedia saat ada perayaan saja. Lam Tsuen sendiri adalah daerah pegunungan yang sebagian warganya masih banyak yang bertani. Tapi tiap perayaan Imlek daerah pedesaan ini menjadi sangat ramai dan dikunjungi ribuan orang setiap harinya. Hal ini disebabkan karena di tempat ini terdapat sebuah pohon yang berusia ratusan tahun yang disebut sebagai "Wishing Tree", atau Pohon Harapan
Pohon Harapan Sayangnya Pohon Harapan itu sekarang sudah tidak ada di tempat perayaan karena sedang dalam perawatan karena beberapa tahun lalu hampir roboh karena beban yang terlalu berat. Pohon yang sekarang digunakan adalah pohon buatan, begitu pula dengan jeruk mandarin yang digunakan untuk menggantung kertas permohonan dan dilemparkan ke atas pohon ternyata juga terbuat dari plastik. Kita bisa membeli jeruk plastik dan kertas permohonan itu seharga $20. Setelah itu kita bisa menuliskan harapan kita untuk tahun kuda ini di atas kertas permohonan dan melemparkannya ke atas Pohon Harapan. Permohonan bisa tentang kesuksesan, kemakmuran, kesehatan, ataupun buat yang jomblo bisa memohon untuk mendapatkan jodoh, hehehe. Tapi meskipun cuma pohon buatan tetap tidak mengurangi kepercayaan orang Hongkong terhadap mitos bahwa jika permohonan kita dilempar ke atas pohon tersebut maka permohonan kita akan dikabulkan. Itu sebabnya pengunjung sampai berdesak desakan agar berhasil melempar permohonan ke bagian yang paling tinggi dari Pohon Harapan.
Salah satu peserta karnaval Tahun baru Perayaan Imlek hari ketiga ini juga diramaikan dengan berbagai mobil karnaval dari berbagai lembaga ataupun wahana wisata di Hongkong seperti Hongkong Disneyland dan Dinas Pariwisata Hongkong. Di samping itu juga digelar bazaar tahun baru Cina dengan puluhan tenda yang menjual pernak pernik maupun makanan khas Imlek. Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal dan masih dapat dijangkau orang orang dengan kantong tipis sepertiku meskipun harus bolak balik bertanya, "ada babinya gak?".
Penampilan Washington Red Skirt Cheerleaders Saat sedang menikmati sebungkus siomay ikan tiba tiba aku melihat sekitar 20an bule cantik yang dikawal beberapa petugas Official. Aku sempat bertanya tanya siapa wanita wanita cantik tersebut, dan ternyata mereka adalah anggota Cheerleader yang akan tampil untuk menghibur para pengunjung. Tak berapa lama kemudian mulai terdengar tepuk tangan meriah dari bawah panggung dan para cheerleader mulai tampil di atas panggung. Mereka memperkenalkan diri sebagai anggota dari Washington Red Skirt Cheerleaders dari Amerika. Karena penonton berjubel maka aku cuma bisa memotret dari jauh pertunjukan mereka dengan kamera HP, dan sengaja aku foto saat mereka masih berpakaian lengkap, bukan saat mereka sudah membuang baju luarnya dan tinggal kostum yang lebih mirip bra dan celana dalam, pasti anda sudah tau kenapa kan?. Akhirnya, sekitar pukul 5 sore aku memutuskan untuk pulang karena kepala sudah pusing setelah berdesak desakan dengan ribuan orang. Antrian bis ternyata juga sudah mengular dan aku baru bisa naik bis setelah antri lebih dari setengah jam. Sesampainya di rumah si bos bertanya, "Er, tadi ke Wishing Tree mohon apa?, minta jodoh ya?", "gak lah kan aku bukan Chinese, aku kalau memohon gak usah membayar $20, hihihii,", jawabku dan bosku tertawa. Salam Tahun baru... Nb: semua foto koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya